Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Festival Lembah Baliem Digelar  

image-gnews
Warga Suku Dani yang menghuni Lembah Baliem, Wamena, Papua melakukan tarian perang-perangan pada Festival Budaya Lembah Baliem di Kampung Wosilimo, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Rabu (8/8). TEMPO/Cunding Levi
Warga Suku Dani yang menghuni Lembah Baliem, Wamena, Papua melakukan tarian perang-perangan pada Festival Budaya Lembah Baliem di Kampung Wosilimo, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Rabu (8/8). TEMPO/Cunding Levi
Iklan

TEMPO.CO, Wamena - Bagi Anda yang ingin melihat keeksotisan tanah Papua, Festival Lembah Baliem yang digelar mulai 8-11 Agustus 2012 bisa jadi salah satu pilihan. Lembah Baliem, sebuah kawasan yang berada di antara lekukan pegunungan di Kabupaten Jayawijaya, adalah kawasan yang eksotis dan indah.

Festival yang tahun ini mengambil tema "Melalui Festival Lembah Baliem Kita Wujudkan Kebersamaan dalam Keragaman Budaya" itu resmi dibuka oleh Sekretaris Daerah Papua Constan Karma di Kampung Wosilimo, Kabupaten Jayawijaya, Rabu, 8 Agustus 2012.

“Sebagai anak Papua, kita harus bersyukur ke Tuhan Yang Mahakuasa, sebab telah menganugerahkan tanah Papua tercinta dengan keindahan alam dan budaya yang beragam serta unik. Sehingga harus bisa dikelola dan dimanfaatkan baik untuk kebutuhan hidup kita,” kata Constan.

Di Lembah Baliem, masyarakat suku Dani hidup harmonis dan menyatu dalam pelukan pegunungan yang mengelilingi alam nan indah. Namun dulunya, Lembah Baliem kerap menjadi arena perang para suku-suku yang bertikai dan menjadi arena pembantaian mereka yang berperang demi kejayaan suku yang dibanggakannya.

Dengan demikian, festival dan pergelaran budaya ini menjadi salah satu penyaluran dari kebiasaan ini untuk menjadi lebih positif. Maka pergelaran tarian perang-perangan menjadi tontonan yang paling ditunggu para turis lokal dan mancanegara yang menyaksikan festival budaya ini.

Pembukaan festival ini diawali dengan memanah babi oleh Constan Karma dan Bupati Jayawijaya Wempi Waetipo, yang dilanjutkan tarian-tarian adat, seperti perang-perangan, dan ucapan rasa syukur dengan melibatkan peserta dari 42 distrik di Kabupaten Jayawijaya dan satu dari Kabupaten Yahukimo. Pada tarian perang-perangan, para penari menari dengan membawa perlengkapan perang, seperti busur dan anak panah, serta tombak. Mereka memperagakan bagaimana perang suku itu terjadi sehingga jumlah korban seimbang dari dua suku yang bertikai.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Constan, kegiatan tahunan yang selalu diadakan Pemerintah Kabupaten Jayawijaya ini dimaksudkan menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya suku-suku di Lembah Baliem yang ada di Kabupaten Jayawijaya. “Perkembangan pembangunan dan kemajuan teknologi ini menjadikan Jayawijaya dan masyarakatnya mengalami perubahan dan perkembangan. Sehingga pelestarian kesenian dan budaya suku-suku yang ada, pemerintah melaksanakan festival ini, yang telah dimulai 20 tahun lalu. Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, baik lokal, domestik, maupun mancanegara," katanya.

Di hari kedua festival ini, Kamis, 9 Agustus 2012, pengunjung masih tetap ramai seperti pada hari pertama. Dalam festival ini akan ditampilkan berbagai pesta kesenian dan budaya, seperti pertunjukan perang antarsuku (sejarah perang suku), penampilan tari-tarian adat, dan karapan anak babi. Juga puradan, yakni permainan melempar tombak ke arah bulatan rotan yang sedang berputar saat dilemparkan; dan sikoko atau permainan menggunakan kayu jenis pion yang dilemparkan menuju sasaran yang sudah ditunjuk.

“Menyaksikan langsung festival ini sangat menarik. Apalagi melihat tarian atau atraksi perang-perangannya. Juga tarian lainnya dengan kostum eksotik,” kata Sury, 30 tahun, salah seorang pengunjung asal Kota Jayapura, saat ditemui di lokasi festival, Kamis, 9 September 2012.

CUNDING LEVI

Berita travel lainnya:
Mengapa Jumlah Turis ke Pulau Komodo Naik 4 Ribu?
Wisata Kawah Putih Targetkan 15 Ribu Pengunjung

Juni-Juli, Nusa Tenggara Barat Dibanjiri Turis

Harga Tiket Wisata Candi di Yogyakarta Bakal Naik

Peserta Sail Morotai Kesulitan Dapatkan BBM

Restorasi Patung Diorama Museum Vredeburg

Rekor Turis Asing di Bandara Husein Sastranegara

Waspadai Modus Kejahatan Ini di Bandara

Peserta Sail Morotai Tiba di Kupang

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


David Beckham Pernah Touring dengan Motor Chopper ala Jokowi

20 Januari 2018

Bintang sepakbola David Beckham tertangkap kamera berjalan-jalan di kota Los Angeles menggunakan sebuah sepeda motor antik berjenis chopper. entertainmentwise.com
David Beckham Pernah Touring dengan Motor Chopper ala Jokowi

Beckham berjalan-jalan menggunakan Harley-Davidson klasik bergaya motor chopper seperti kepunyaan Jokowi.


Setelah Teror Truk, Pelancong yang Masuk Amerika Makin Ribet

1 November 2017

Para turis berjalan-jalan di distrik Tumon di pulau Guam, Wilayah Pasifik A.S., 10 Agustus 2017. Kim Jong Un dalam pernyataannya menyebut akan mengirimkan empat rudal balistik ke Guam. REUTERS/Erik De Castro
Setelah Teror Truk, Pelancong yang Masuk Amerika Makin Ribet

Presiden Donald Trump mengatakan dia telah memerintahkan agar pemeriksaan terhadap pelancong asing yang masuk Amerika Serikat kian diperketat.


Baru Jadian, Pasangan Ini Korban Kecelakaan Roller Coaster  

5 Juni 2015

Proses evakuasi korban terjebak di roller coaster Alton Towers. BBC.co.uk
Baru Jadian, Pasangan Ini Korban Kecelakaan Roller Coaster  

Dua remaja yang mengalami cedera paling parah akibat insiden roller coaster Alton Towers.


Jumpa Saudara Asal Indonesia di Arequipa, Peru

7 Desember 2014

Plaza de Armas Kota Arequipa, Peru, Amerika Latin. (TEMPO/Shinta Maharani)
Jumpa Saudara Asal Indonesia di Arequipa, Peru

Kecantikan kota ini bertambah oleh hadirnya Basilica Catedral de Arequipa.


Cuit Rem dan Perang Klakson di Lima, Peru

6 Desember 2014

Kota Lima, Peru, Amerika Latin merupakan satu di antara World Heritage Site oleh UNESCO. (TEMPO/Shinta Maharani)
Cuit Rem dan Perang Klakson di Lima, Peru

Ada cerita tentang seorang pejabat Kedutaan Besar Indonesia di Lima yang nyaris ditubruk mobil.


Bocah 9 Tahun Berhasil Daki Gunung Aconcagua

28 Desember 2013

Tyler Armstrong, bocah laki-laki berusia 9 tahun dari Amerika Serikat berhasil mendaki gunung Aconcagua, yang merupakan gunung tertinggi di benua Amerika. abcnews.go.com
Bocah 9 Tahun Berhasil Daki Gunung Aconcagua

Telah lebih dari 100 orang meninggal saat berusaha menaklukan Aconcagua.


Lima Tempat Indah Papua Nugini Layak Dikunjungi

16 Agustus 2013

Oro Fjord. Gadling.com
Lima Tempat Indah Papua Nugini Layak Dikunjungi

Lima tempat wisata indah di Papua Nugini yang layak dikunjungi.


Festival Seni Pertunjukan Internasional di Padang

16 Agustus 2013

Ketika Nan Jombang Dance Company tengah berlatih tari di Kota Padang, Sumatera Barat, 30 September 2009, gempa berkekuatan 7,6 SR mengguncang kota itu. Bencana itu  kemudian mendorong Ery Mefri dan para penarinya mengembangkan karya baru berjudul Tarian Malam. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Festival Seni Pertunjukan Internasional di Padang

Sumatera Barat sebagai daerah destinasi membutuhkan seni pertunjukan berlevel internasional.


Festival Toraja Diundur

12 Agustus 2013

Pembukaan festival budaya Lovely December In Toraja 2010 di Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulsel. TEMPO/Hariandi Hafid
Festival Toraja Diundur

Festival Toraja akan digabungkan bersama kegiatan Lovely Desember.


Ribuan Orang Kunjungi Balekambang  

11 Agustus 2013

Sarana outbond Taman Balekambang, Solo. Tempo/Andry Prasetyo
Ribuan Orang Kunjungi Balekambang  

Libur Idhul Fitri dimanfaatkan sebagian masyarakat untuk mengunjungi tempat wisata, di antaranya Taman Balekambang, Solo.