TEMPO.CO, Jakarta - Sejak sejumlah lembaga pemeringkat internasional memberikan penilaian positif pada kinerja ekonomi Indonesia awal 2012 ini, bunga pinjaman pun mulai menurun. Walhasil, jumlah dana yang harus disisihkan pemerintah untuk mencicil pengembalian utang pun menurun.
Pada Rancangan APBN 2013 yang dibacakan SBY, Kamis, 16 Agustus 2012, pemerintah menganggarkan Rp 113,2 triliun untuk membayar bunga utang. Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan pagu anggaran serupa pada APBN-P 2012 sebesar Rp 117,8 triliun.
"Penurunan beban pembayaran bunga utang ini terutama berkaitan dengan turunnya beban biaya penerbitan SBN internasional dan turunnya bunga referensi pinjaman luar negeri," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Tahun ini di tengah ketidakpastian global, Presiden menyatakan ekonomi Indonesia akan tumbuh di kisaran 6,3 persen hingga 6,5 persen. Presiden juga menyatakan pemerintah dan Bank Indonesia terus menjaga laju inflasi tahunan yang pada Juli 2012 sudah mencapai 4,56 persen. "Inflasi hingga akhir tahun 2012 dapat dijaga tidak lebih dari 4,8 persen," kata Presiden
Dalam RAPBN 2013, pemerintah merencanakan defisit anggaran sebesar Rp 150,2 triliun atau 1,6 persen dari PDB. Pemerintah merencanakan belanja negara pada 2013 mencapai Rp 1.657,9 triliun yang dan pendapatan negara Rp 1.507,7 triliun.
Baca Juga:
Defisit anggaran ini rencananya dibiayai dari pembiayaan dalam negeri sebesar Rp 169,6 triliun dengan menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) sementara pembiayaan luar negeri direncanakan negatif Rp 19,5 triliun
Penarikan pinjaman luar negeri tetap ada, berupa pinjaman program dan pinjaman proyek senilai Rp 45,9 triliun. Tetapi jumlah utang dikurangi dengan penerusan pinjaman sekitar Rp 7 triliun dan pembayaran cicilan pokok utang luar negeri Rp58,4 triliun. Pada 2013 pemerintah berencana membayar cicilan pokok utang luar negeri sebesar Rp 58,4 triliun.
Belanja RAPBN 2013 terbagi dalam tiga kelompok besar, yaitu anggaran belanja Kementerian Negara dan Lembaga sebesar Rp547,4 triliun, anggaran belanja non-Kementerian Negara dan Lembaga Rp 591,6 triliun, dan Transfer ke Daerah sebesar Rp518,9 triliun. Sementara pendapatan negara ditargetkan Rp 1.178,9 triliun dari pajak dan Rp 324,3 triliun dari PNBP.
BERNADETTE CHRISTINA
Berita Terpopuler:
Gus Dur Dukung Ahok
SBY Gusar, Ini Klarifikasi Antasari Azhar
Sayang Cucu, Habibie Naik Jrangkon
Kirab Mobil Esemka, Jokowi Duduk Di Atap
Jusuf Kalla Dukung Pernyataan SBY Soal Century
Presiden SBY: Terima Kasih KPK
Sandi Dibunuh dan Diseret 200 Meter
Arsenal Terpaksa Jual Van Persie
Dirjen Pajak : Kami Tahu Jaringan Mafia Pajak
Hilal Bisa Dilihat Sabtu