TEMPO.CO, Purbalingga - Hujan yang turun sejak pukul 17.30, Ahad, 26 Agustus 2012, di lereng Gunung Slamet diharapkan lekas memadamkan kebakaran hutan yang sudah terjadi sejak Sabtu dini hari lalu. Hingga saat ini, hujan masih terus turun di lereng itu.
"Ini akan sangat membantu upaya pemadaman api," kata Asisten Perhutani Purbalingga, Ahmad Efendi, Minggu malam.
Ia mengatakan, tim relawan pemadaman sudah turun ke Pos Bambangan sekitar pukul 19.00 dalam kondisi basah kuyup. Mereka berangkat pukul 05.00 tadi pagi untuk berupaya memadamkan api.
Menurut Ahmad, api akan benar-benar padam jika hujan terus turun hingga esok sore. Tanpa bantuan hujan, upaya pemadaman akan semakin sulit melihat kondisi angin yang cukup kencang.
Dari Tim Perhutani yang bertugas melakukan pendataan, kata dia, luas hutan di wilayah Purbalingga yang sudah dilalap api mencapai lima hektare. Api ini melintas Kali Baya yang merupakan batas antara Kabupaten Pemalang dan Purbalingga. Sementara hutan di wilayah Pemalang yang terbakar belum terdata, namun lebih luas dibandingkan di wilayah Purbalingga.
Ia menambahkan untuk melokalisasi api agar tidak meluas, telah diberangkatkan 60 petugas dari berbagai instansi pada pukul 15.30 sore tadi. "Parit tetap dibuat agar api tak meluas," katanya.
ARIS ANDRIANTO
Berita lain:
Hutan di Lereng Gunung Slamet Sering Kebakaran
Kebakaran Gunung Slamet Berasal dari Api Unggun
Kebakaran di Gunung Slamet, Pendaki Turun Jalur Lain
Hutan Gunung Slamet Terbakar
Kebakaran Hutan di Jambi Meningkat