TEMPO.CO, Surakarta - Wali Kota Surakarta Joko Widodo tidak mau berprasangka buruk soal peristiwa penembakan pos polisi Singosaren pada Kamis, 30 Agustus 2012 malam. Dia tidak ingin menduga-duga perihal latar belakang di balik penembakan tersebut.
Peristiwa teror di Solo sudah terjadi untuk ketiga kalinya. Pertama terjadi penembakan pada 17 Agustus 2012 lalu saat pengendara sepeda motor memberondong pos pengamanan Lebaran di daerah Gemblegan.
Kemudian pada 18 Agustus 2012, pos pengamanan Lebaran di kawasan Gladag dilempar granat oleh pengendara sepeda motor. Dan peristiwa terakhir terjadi Kamis kemarin di pos polisi Pasar Modern Singosaren, Solo, yang menewaskan anggota polisi Bripka Dwi Data Subekti.
Beredar kabar bahwa peristiwa penembakan di Solo akhir-akhir ini berkaitan dengan majunya Jokowi dalam pemilihan kepala daerah Jakarta periode 2012-2017. Menanggapi hal itu, calon Gubernur Jakarta yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Gerakan Indonesia Raya tersebut tidak ingin menduga-duga.
"Tapi kalau memang ada kaitannya (dengan Pilgub DKI), kebangetan dan tidak berperikemanusiaan," ujarnya saat melayat korban penembakan pos polisi Singosaren, Bripka Dwi Data Subekti, di rumah duka di Jalan Bima Sakti M/28 RT 10 RW 22 Perum Ngringo Indah, Jaten, Karanganyar, Jumat, 31 Agustus 2012.
Meskipun Solo diganggu dengan teror penembakan, dia mengatakan situasi Solo aman-aman saja. Karena itu, Jokowi akan tetap ke Jakarta pada akhir pekan, seperti biasanya. "Saya tetap ke Jakarta karena Solo aman dan tidak terpengaruh dengan peristiwa penembakan itu," katanya.
UKKY PRIMARTANTYO
Berita terpopuler lainnya:
Indonesia Media Watch Laporkan TV One ke KPI
Soal Salah Pangkat, KPK Heran Polisi Telat Beri Kabar
Tegur Anak Tidur, SBY Bakal Disurati Komnas Anak
26 Ribu Orang Foto Telanjang Dukung Harry
Ditahan karena Intip Rok Tersingkap di Kereta
Debat Jokowi Vs Foke Bahas 4 Masalah Jakarta
Berdebat 9 Jam, Yaeni Akhirnya Ditahan
Bripka Dwi Data Tewas Dengan Empat Luka Tembak
Mengenal Pelapor Jokowi ke KPK
Pria dan Wanita Terpendek di Dunia Bertemu