Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dua Tokoh Besar Syiah Aceh  

Editor

Pruwanto

image-gnews
Seorang peserta menyalakan lilin dalam aksi keprihatinan
Seorang peserta menyalakan lilin dalam aksi keprihatinan "Malam Seribu Lilin" di Tugu Proklamsi, Jakarta, (28/8). Aksi ini sebagai bentuk berkabung untuk para korban kekerasan penyerangan warga Syiah di Sampang, Madura. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Dua aliran Syiah dan Sunni atau Ahlulsunnah berebut pengaruh sejak pertama kali masuk Indonesia melalui Aceh. Sejumlah tokoh besar lahir dari dua aliran yang kemudian berebut pengaruh itu. Profesor Hasjmy, dalam buku Syiah dan Ahlulsunnah, menyebutkan tokoh besar itu antara lain Hamzah Fansury dan Syamsuddin Sumatrany yang beraliran syiah. Tokoh 'lawan' aliran mereka adalah Syek Nuruddin Ar Raniry serta Syekh Abdur Rauf Syiah Kuala yang ahlulsunnah.

Siapa dua tokoh Syiah ini?

Hamzah Fansury
Professor Syed Muhammad Naguib Al-Attas dalam buku The Mysticsm of Hamzah Fansury menyebutkan tokoh syiah ini lahir di Barus, Aceh, walau tak ada bukti kuat mengenai lokasi kelahirannya. Ia hidup pada masa pemerintahan Sulthan Alaiddin Riayat Syah IV Saiyidil Mukammil (997-1011 Hijriah/1589-1604).

Dari sebuah syairnya, Hamzah dipercaya berasal dari Fansur, sebuah kampung dekat kota Singkel. Pada masanya daerah ini merupakan ‘pusat kegiatan ilmu’ di Aceh bagian selatan. Dia dikatakan sebagai pengikut thariqat Saiyid Abdul Kadir Jailani.

Hamzah belajar di Aceh dan mengembara ke Jawa, Malaya, India, Persia, Arabia dan sejumlah wilayah lainnya. Dia ahli bahasa Melayu, Jawa, Urdu, Persia, Arab dan bahasa Aceh tentunya. Ahli filsafat, tasauwuf, manthiq, sejarah, fiqh, serta ahli lainnya. Karyanya antara lain: Asraarul Arifin Fi Bayani Ilmia Suluk Wat Tauhid, Syarabul Asyiqin, Al Muntahi, dan Ruba’i Hamzah Fansury, Syair Burung Unggas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Syamsuddin Sumatrany
Dia merupakan murid Hamzah Fansury yang berasal dari Samudra-Pase. Lahir di lingkungan ulama dia memiliki nama lengkap Syamsuddin bin Abdullah Sumatrany. Ia pernah belajar kepada Pangeran Bonang di Jawa. Ia menguasai sejumlah bahasa seperti Hamzah dan pernah menjabat sebagai orang kedua dalam kerajaan atau Qadli Malikul Adil di Aceh Darussalam. Kalau Hamzah ahli sastra sebagai penyair sufi, Syamsuddin mengatasi gurunya di bidang politik dan kenegarawanan.

Kehabatan Syamsuddin bahkan diakui musuh pahamnya, Syekh Nuruddin Raniry. Karyanya yang berbahasa Melayu (jawi) atau bahasa Arab cukup banyak, setidaknya ada 16 karya besar antara lain Miratul Mukminin, Jauharul Haqaiq, Risalatul Baiyin Mudahadlatil Muwahhidin ‘Alal Mulhidi fi Zikrillah dan Kitabul Harakah.

PURWANTO

Berita Terkait:
Liputan Khusus Syiah di Indonesia
'Piagam'' Kesepakatan Syiah - Sunni
Siapa Syiah, Siapa Sunni
Mengenal 4 Kelompok dalam Syiah

Persamaan dan Perbedaan Sunni-Syiah

Foto Anak dan Lansia Korban Penyerangan di Sampan
Pandangan Profesor Asal Iran soal Sunni-Syiah
Asal Muasal Perpisahan Syiah dari Sunni

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Zakir Naik Ceramah di Bekasi Malam Ini, 42 Ribu Tiket Ludes

8 April 2017

Cendekiawan muslim, Zakir Naik, memberikan pemaparan saat kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), DI Yogyakarta, 3 April 2017. Selama mengunjungi Indonesia Zakir Naik melakukan dakwah di sejumlah daerah antara lain di Bandung, Yogyakarta, Ponorogo, dan Makasar. ANTARA FOTO
Zakir Naik Ceramah di Bekasi Malam Ini, 42 Ribu Tiket Ludes

Arif mengatakan, kapasitas sebenarnya 30-32 ribu, tapi ditambah lagi 10 ribu, sebagai hasil diskusi Zakir Naik dan Wali Kota Bekasi.


Zakir Naik di Bekasi, 28 Ribu dari 32 Ribu Kursi Stadion Telah Terisi  

4 April 2017

Aksi Ulama asal India, Zakir Naik saat memberi ceramah terbuka di hadapan ribuan masyarakat di kampus UPI, Bandung, Jawa Barat, 2 April 2017. TEMPO/Prima Mulia
Zakir Naik di Bekasi, 28 Ribu dari 32 Ribu Kursi Stadion Telah Terisi  

Arif mengatakan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menginginkan pendaftaran dibuka lebih walau kuota normalnya sekitar 31-32 ribu.


Zakir Naik, Hari Ini Panitia Bekasi Sebar Undangan Non-Muslim

4 April 2017

Aksi Ulama asal India, Zakir Naik saat memberi ceramah terbuka di hadapan ribuan masyarakat di kampus UPI, Bandung, Jawa Barat, 2 April 2017. TEMPO/Prima Mulia
Zakir Naik, Hari Ini Panitia Bekasi Sebar Undangan Non-Muslim

Arif tidak menyebut secara detail siapa saja yang diundang, karena nama-nama itu masih sensitif jika diumumkan.


Pendidikan Agama dan Akar Radikalisme

13 September 2016

Pendidikan Agama dan Akar Radikalisme

Sejak kematian pemimpin kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur, Santoso alias Abu Wardah, pada 18 Juli lalu, banyak pihak menilai hal itu sebagai keberhasilan ikhtiar negara menumpas akar-akar terorisme. Namun mungkinkah peristiwa tertembaknya seseorang dapat menjelaskan bahwa gerakan radikalisme di Indonesia telah berakhir?


Kiai di Kediri Sebut Pengeras Suara Saat Azan Hukumnya Sunah

4 Agustus 2016

Seorang pengungsi melakukan adzan saat berada di kamp pengungsian di Irbil, Irak (28/6). Para pengungsi ini melarikan diri karena kekerasan antara sektarian mengancam kawasan Timur tengah. AP/Hussein Malla
Kiai di Kediri Sebut Pengeras Suara Saat Azan Hukumnya Sunah

Ketua Asosiasi Pondok Pesantren Jawa Timur KH Reza Ahmad Zahid menegaskan, tak perlu kaku saat menggunakan pengeras suara ketika mengumandangkan azan.


Dosen UGM: Islam di Arab Saudi Itu Miskin Imajinasi

21 Juni 2016

Massa dari Hizbut Tahrir Indonesia berunjuk menentang kenikan BBM di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Kamis (29/3). TEMPO/Prima Mulia
Dosen UGM: Islam di Arab Saudi Itu Miskin Imajinasi

Universitas Islam Indonesia menangkal masuknya ide-ide Hizbut Tahrir soal khilafah ke kampus.


Ben Anderson Rindu Gus Dur dan Menggilai TTS

22 Desember 2015

Profesor Benedict Anderson dari University of Cornell memberikan kuliah Umum di FIB UI, Jakarta, 10 Desember 2015. TEMPO/Frannoto
Ben Anderson Rindu Gus Dur dan Menggilai TTS

Ben Anderson ternyata suka mengisi TTS dan menghormati Gus Dur sebagai tokoh pluralisme.


Gaya Aa Gym Pakai Topi Koboi dan Kursus Berkuda di AS

12 Agustus 2015

AA Gym memberi tausiah pada pengajian Ramadhan bersama Bandung Hijabers Community di Masjid Al Ukhuwah, Bandung, Jawa Barat, 28 Juni 2015. TEMPO/Prima Mulia
Gaya Aa Gym Pakai Topi Koboi dan Kursus Berkuda di AS

Dalam Islam, berkuda adalah olahraga yang disunahkan dan didampingi malaikat.


Ibadah yang Dianjurkan pada Malam Nisfu Syakban  

1 Juni 2015

Seorang umat muslim mengikuti dzikir akbar bertepatan dengan malam Nisfu Sya'ban di Monas, Jakarta, Rabu (5/8). Dzikir akbar yang dihadiri wapres bertujuan untuk keselamatan bangsa. Tempo/Tony Hartawan
Ibadah yang Dianjurkan pada Malam Nisfu Syakban  

Ada yang menggunakan malam Nisfu Syakban untuk berdakwah. Bagaimana memaknainya?


Bagaimana Hukum Baca Yasin di Malam Nisfu Sya'ban?  

1 Juni 2015

REUTERS/Cheryl Ravelo
Bagaimana Hukum Baca Yasin di Malam Nisfu Sya'ban?  

Umat muslim disarankan memperingati Nisfu Syaban dengan ibadah yang tidak dipamerkan.