TEMPO.CO, Depok - Kepolisian Resor Kota Depok memeriksa enam orang saksi terkait ledakan yang diduga bom di Depok. Mereka adalah Wulan dan ayahnya, Ketua RT 04 dan istrinya, serta dua dua orang korban luka-luka.
"Yang diperiksa sebagai saksi itu empat orang, dua orang korban luka yang sempat dirawat juga sudah dimintai keterangan," kata Kepala Polresta Depok Komisaris Besar Mulyadi Kaharni di Markas Polresta Depok.
Seperti diketahui, tiga orang terkapar akibat ledakan keras yang terjadi di Yayasan Yatim Piatu Pondok Bidara di Jalan Raya Nusantara, Beji, Depok, Sabtu, 8 September 2012.
Dua di antara korban itu sempat dilarikan ke klinik terdekat, Beji. Namun, karena luka mereka tidak terlalu parah, akhirnya diamankan dan diperiksa oleh polisi. Sedangkan satu orang dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok karena kondisi lukanya parah. "Dia masih kritis," kata Mulyadi.
Sampai saat ini, keenam orang tersebut masih diperiksa secara intensif di ruangan Reskrim Polresta Depok. Mulyadi belum bisa memberikan keterangan ihwal hasil pemeriksaan tersebut. "Masih pemeriksaan," katanya.
ILHAM TIRTA
Berita Terkait:
Ledakan Diduga Bom di Depok, Tiga Luka
Ledakan Rusak Sebuah Rumah, Seorang Tewas
Bensin Picu Ledakan di Gedung DPRD Wamena
Terjadi Ledakan di Gedung DPRD Wamena
Rumah di Depok Meledak Secara Misterius