TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 40 wasit dari kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) diturunkan untuk memimpin pertandingan cabang sepak bola PON Ke-18 Riau 2012 menggantikan wasit dan petugas pertandingan lainnya yang ditarik PSSI.
"Benar, kami mengirimkan 40 orang wasit atau perangkat pertandingan yang biasa memimpin pertandingan kompetisi ISL ke ajang PON Ke-18," ujar Ketua Umum PSSI versi Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI), La Nyalla Mattalitti, ketika dikonfirmasi, Minggu, 9 September 2012.
Menurut dia wasit-wasit dari kompetisi ISL tersebut dikirim sesuai dengan permintaan Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan Cabang Sepak Bola PON Ke-18, Satar Thaher. Namun Satar Taher saat dikonfirmasi Tempo menyatakan tidak menghubungi KPSI untuk mendapatkan petugas pertandingan pengganti.
“Saya hubungi para personel itu secara pribadi, dibantu teman-teman saya di Jakarta,” katanya.
Petugas pertandingan dari PSSI ditarik menyusul protes PSSI yang menganggap Panitia Besar PON Ke-18 tidak mengikuti aturan PSSI. Kejadian ini bermula dari putusan Badan Arbitrase Olahraga Indonesia (BAORI) yang melarang kesebelasan Kalimantan Selatan mengikuti pertandingan PON itu.
BAORI memutuskan pertandingan ulang Kalimantan Selatan melawan Kalimantan Timur karena pertandingan final kualifikasi mereka sebelumnya dinilai cacat, karena tim Kalsel menampilkan pemain yang tidak sah. Namun pada pertandingan ulang Kalsel tidak hadir sehingga Kalimanan Timur dinyatakan berhak tampil di PON.
PSSI menuding BAORI tidak berhak memerintahkan pertandingan ulang, karena hal itu tidak diminta penggugat. Masalah lainnya adalah Jawa Barat dan Jambi yang mengirimkan masing-masing dua tim. Dua tim itu, satu berafilisasi ke PSSI dan satu di bawah payung KPSI.
Tentang sah atau tidaknya sebagian pertandingan babak penyisihan yang telah diselesaikan, Satar menegaskan pertandingan tersebut sah. Penegasan ini sebagai jawaban atas kebingungan tim-tim peserta. Mereka mempertanyakan apakah penggantian petugas pertandingan itu akan berdampak pada pembatalan hasil pertandingan yang sudah dilalui.
Sementara itu, pertandingan futsal yang juga tertunda dua hari akibat ditariknya para petugas pertandingan oleh PSSI, kembali dilanjutkan kemarin. Petugas pertandingan yang baru, yaitu wasit dan petugas lainnya, telah tiba di Pekanbaru, Riau, Sabtu malam.
Pertandingan babak kualifikasi futsal ditunda hari Jumat akibat atap gedung bocor menyusul turunnya hujan deras. Pertandingan yang semula dijadwalkan ulang hari Sabtu, juga batal dilaksanakan karena petugas pertandingan ditarik oleh PSSI dari GOR Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir.
Sekretaris Badan Futsal Nasional, Efraim Ferdinand, mengatakan, dia dan perangkat pertandingan termasuk wasit, diperintahkan untuk meninggalkan PON Ke-18 oleh PSSI.
"Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, kami lebih baik mengikuti perintah PSSI," katanya.
Panitia Bidang Pertandingan PB PON Idragiri Hilir, Afrizal mengatakan, wasit dan perangkat pengganti sudah tiba sehingga pertandingan dapat dilanjutkan. Petugas pertandingan itu berjumlah 16 orang, terdiri dari 12 wasit dan 4 perangkat pertandingan lainnya.
Pada pertandingan Minggu sore, 9 September 2012, tim Papua mengalahkan regu Sumatera Selatan 6-5. Tuan rumah Riau dikalahkan tim Jawa Barat 8-5.
ANTARA | AAN PRANATA | MUHAMAD RIZKI
Berita Terpopuler:
Kronologis Ledakan di Depok
Tiga Pria di Balik Kematian Munir
Di SMP, Munir Pernah Ranking 180 dari 200 Siswa
Jalan Bebas Muchdi di Kasus Munir
Di Youtube, Tim Jokowi Kritik Parameter Kemiskinan
Tanda Tanya Ongen di Kasus Munir
Muchdi Prawiro Pranjono dalam Kematian Munir?
Hari Ini, Jokowi Kembali Sambangi Warga Ibukota
Nonton Matah Ati, Jokowi pilih Lesehan
Polisi Kejar Pencopet Smartphone Menteri Amir