TEMPO.CO, Jakarta - Satu jam setelah pengusaha Siti Hartati Tjakra Murdaya dijebloskan ke tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi, pada Rabu, 12 September, malam, para pendukungnya masih tetap setia berada di kantor lembaga antikorupsi itu.
Masih terlihat kesedihan dari raut wajah mereka. Sebagian terus menangis melihat kondisi Hartati yang melemah saat di giring ke rumah tahanan KPK. Bahkan, ada pula sejumlah pria yang mengungkapkan kekesalannya.
"KPK hanya berani kepada perempuan," ujar seorang pria berbaju batik coklat. "Nanti kami akan turunkan massa," tambahnya sambil menyeka air matanya dengan sapu tangan.
Hartati akhirnya ditahan KPK setelah menjalani pemeriksaan selama delapan jam. Hartati ditetapkan tersangka oleh KPK sejak 8 Agustus 20120 lantaran diduga menyuruh dua anak buahnya untuk menyuap Bupati Amran Rp 3 miliar.
Tujuan penyuapan itu untuk pengurusan penerbitan hak guna usaha perkebunan sawit PT Cipta Cakra Murdaya, juga milik Hartati, dan Hardaya Inti Plantations. Kedua anak buahnya itu adalah General Manager PT Hardaya Inti Plantations, Yani Anshori, dan Direktur Operasional PT Hardaya, Gondo Sudjono.
Adapun keluarga Hartati, yang juga bekas anggota Dewan Pembina Partai Demokrat itu, mulai berdatangan. Terlihat pula anak-anaknya yakni Karuna Murdaya, anak bungsu Hartati, kemudian Prajna Murdaya, anak keduanya.
Mereka tampak membawa sejumlah kardus. Menurut seorang kerabat Hartati kardus itu berisi perlengkapan tidur Hartati. "Berisi selimut dan lainnya," ujarnya.
Juru bicara KPK, Johan Budi Sapto Prabowo mengatakan Hartati akan menjalani penahanan selama dua puluh hari ke depan. Alasan penahanan karena dia diduga melakukan tindak pidana korupsi. "Kemudian ada kemungkinan melarikan diri dan melakukan tindakan yang serupa," ujarnya.
Namun pernyataan Johan dibantah Patra M Zen. Pengacara Hartati ini mengatakan tidak mungkin kliennya melarikan diri karena telah dicegah ke luar negeri. Ia menilai kliennya tidak akan melakukan hal serupa. "Alasan penahanan tidak masuk akal," ujarnya.
TRI SUHARMAN
Berita lain:
Dahlan Iskan Sempat Diinfus di Bandara
Cina Miliki Surat Utang Amerika US$ 1,17 triliun
Uang Muka Rumah BNI Syariah Bisa Dicicil 1,5 Tahun
Tata Motors Terlambat Masuk Indonesia
Dahlan Iskan Tiba di Jakarta Hari Ini