TEMPO.CO, Bekasi-Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi yang akan bersaing dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), pada 16 Desember nanti, adu konsep soal penataan kota.
Program-program penataan kota tersebut dilontarkan kelima pasangan bakal calon pada acara dialog Jelang Pilkada Kota Bekasi, yang mengangkat tema "Tata Kota, Problematika dan Solusinya", Jumat, 28 September 2012.
Acara ini diselenggarakan Radar Bekasi (Jawa Pos Grup), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unisma Bekasi, dan Radio Dakta.
Pasangan Shalih Mangara-Anwar Anshori Mahdum (SALAM) dari jalur independen menyebut rencana pembangunan tata ruang wilayah selama ini hanya sekadar wacana. Mereka menjanjikan akan menyelesaikan kemacetan dan keamanan warga Kota Bekasi.
"Kami sudah punya agenda yang disebut Strategi Sistem Pengembangan Transportasi dan bisa dipaparkan di DPRD. Antara lain mengintegrasikan trans patriot, feeder busway, bus priority, dan double track untuk kereta listrik." kata Shalih Mangara.
Sedangkan pasangan Sumiyati Mochtar Mohamad-Anim Imanuddin, menyoroti soal mahalnya biaya pembuatan Peraturan Daerah (Perda) Penataan Ruang. "Hanya mahal ongkosnya, tapi tak ada hasilnya," kata Anim.
Pasangan ini terus melakukan kritik terhadap wali kota inkumben yang kembali maju dalam Pilkada Kota Bekasi, yakni Rahmat Effendi. Menurut Anim, pemerintah tak konsisten membela masyarakat dalam hal infrastruktur. Dia mencontohkan pembangunan mal di beberapa lokasi serapan air, izinnya sangat mudah hanya karena membayar pajak.
Sedangkan pasangan Dadang Mulyadi-Lucky Hakim menyampaikan bahwa Kota Bekasi belum memiliki penataan zona yang jelas, mana kawasan industri, mana pusat bisnis, dan mana zona hunian.
Tak adanya zona itu berkorelasi terhadap rendahnya investasi yang masuk. Pengembangan industri secara sporadis dan tak melihat perencanaan tata ruang membuat investor enggan masuk Kota Bekasi.
Kondisi itu, kata dia, mengakibatkan kepadatan penduduk yang luar biasa, menyebabkan kemacetan, dan hunian kumuh tumbuh banyak. "Investor harus sebanyak-banyaknya masuk ke Kota Bekasi, tetapi harus ditata lokasinya," kata Dadang.
Adapun pasangan Awing Asmawi-Andi Zabidi, punya gagasan soal pengolahan sampah. Menurutnya, pengolahan sampah harus menjadi bahan ajar anak usia dini. Sistem pengolahan sampah yang buruk selama ini, kata dia, membuat jalan-jalan tampak semrawut.
Adapun Adhy Burnadi, juru kampanye pasangan inkumben Rahmat Effendi-Ahmad Syaikhu, mengatakan akan meningkatkan kerja sama dengan wilayah tetangga yang masuk dalam kawasan Jabodetabek. "Dengan kita bersinergi dengan daerah tetangga, segala persoalan sosial masyarakat seperti macet, banjir, bisa teratasi," kata Adhy.
HAMLUDDIN
Terpopuler:
Empat Pelindung FR Terancam Pidana
Irjen Djoko Susilo Tolak Panggilan KPK
KRI Klewang Terbakar
Suara Ledakan dari KRI Klewang, Pemadam Menyerah
Nominasi Pemenang Tender MRT Diumumkan
Sebelum KPK, BPK Diminta Audit DPR
Pembantu di Rumah Djoko Susilo Tolak Surat KPK
KPK Jadi Lembaga Hukum Pertama yang Diaudit BPK
Calon Haji Kedapatan Bawa 998 Buku Nikah Palsu
Tim Jokowi-Basuki Terima Hasil Rekapitulasi