TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta secara resmi, Gubernur Terpilih Joko Widodo banyak bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh masyarakat di DKI Jakarta.
Seperti pada Selasa 2 Oktober 2012, Jokowi bersilaturahmi dengan Komunitas Sunda Asgarjaya (Asli Garut yang ada di Jakarta) di Hotel Bidakara. Kemudian pada malam harinya, Jokowi yang tanpa didampingi pasangannya Basuki Tjahaja Purnama menghadiri sebuah peluncuran buku pengabdian Akabri Pertama 1970 berjudul "Mengawali Integrasi Mengusung Reformasi" di Balai Kartini.
Dalam kedua pertemuan itu banyak tokoh nasional yang hadir. Pada pertemuan Komunitas Sunda, terdapat Anggota DPR RI TB Hasanudin dan Rieke Diah Pitaloka. Pada acara peluncuran buku Akabri, tamu undangan yang hadir pun ada Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie, Letnan Jenderal Purnawirawan (TNI) Agum Gumelar, bahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Ketika ditanya apakah tindakan itu sebuah safari politik demi kepemimpinannya menjadi Gubernur baru DKI Jakarta nanti, Jokowi membantahnya. "Undangan kayak gini kok dibilang safari. Kampanye pilkada sudah selesai. Enggak ada safari-safari lagi," katanya kepada wartawan di Balai Kartini, Jakarta pada Selasa 2 Oktober 2012.
Menurut wali kota Solo ini, pertemuan seperti ini tidak ada politiknya. Ia pun enggan direpotkan dengan pertanyaan-pertanyaan seperti itu.
"Jangan ganggu dengan pikiran-pikiran itu. Saya tidak mau direpotkan dengan pertanyaan itu lagi," katanya dengan nada santai.
Jokowi mengaku hanya ingin bekerja sesuai aturan setelah ia dilantik nanti.
MITRA TARIGAN
Berita lain:
Mangkir Lagi, Ketua KPK Ancam Panggil Paksa Djoko
Aksi Selamatkan KPK Meluas
Ayah Alawi Belum Maafkan Fitrah
Besok, 2 Juta Buruh Mogok Kerja
Ini Utang-utang BUMI