TEMPO.CO, Jambi - Sedikitnya 25 hektare dari 101 ribu hektare lebih kawasan hutan milik Pangeran Charles, Kerajaan Inggris, yang dikelola PT Restorasi Ekosistem Konservasi Indonesia (REKI), terbakar. Head of Public Affairs PT REKI Surya Kusuma membenarkan ada sebagian kawasan hutan yang dikelolanya kebakaran.
"Hanya saja saya belum tahu berapa persis luas yang terbakar. Namun, penyebab kebakaran itu selain faktor alam akibat kemarau, ada juga akibat ulah manusia yang dengan sengaja membakar lahan," katanya.
Menurut Surya, luas lahan yang terbakar itu memang tidak terlalu luas dan kini sudah bisa dipadamkan. Lahan milik PT REKI tergolong rawan akan penjarahan. Dari sebagian lahan yang terbakar sudah banyak ditanami perkebunan sawit oleh warga. Kawasan konservasi yang dikelolah PT REKI berada di dua wilayah provinsi, yakni Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Jambi.
Pangeran Charles pernah mengunjungi kawasan ini pada 2009. Hutan tersebut tergolong rawan penjarahan lahan maupun pembalakan. Dinas Kehutanan Kabupaten Batanghari, Jambi mencatat sedikitnya 139 hektare lahan milik beberapa perusahaan di daerah itu hangus terbakar akibat kemarau panjang, di antaranya milik PT REKI.
Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Batanghari Suhabli, menyatakan lahan yang terbakar di daerahnya milik tiga perusahaan, selain milik PT REKI seluas 25 hektare, selebihnya milik PT Agro seluas 20 hektare dan PT Wanakasita seluas 94 hektare. Lahan tersebut merupakan perkebunan hutan tanaman industri.
SYAIPUL BAKHORI
Berita Lainnya:
KPK Belum Terima 20 Penyidik Baru dari Polri
Boyong ke Jakarta, Jokowi Dikado Wayang dan Keris
Jokowi Pergi, PNS Solo Janji Kerja seperti Biasa
Berburu Kuliner di ''Pasar Indonesia'' Senayan
Kasus Simulator, KPK Periksa Lagi Tiga Perwira Polisi