TEMPO.CO, New York - Siapa sih yang tak kenal cokelat? Anak-anak hingga orang tua banyak yang menggemari kudapan lezat ini. Namun, tahukah Anda, semakin banyak konsumsi cokelat di suatu negara, semakin banyak peraih Nobel di negara itu.
Temuan ini dilansir oleh jurnal kesehatan bergensi New England Journal of Medicine, Kamis, 11 Oktober 2012. Swiss menjadi negara jawara urusan konsumsi cokelat di dunia. Di peringkat kedua adalah dua negara tetangganya, Swedia dan Denmark.
“Penduduk Swiss mengkonsumsi 120 batang cokelat satu tahun. Ini termasuk pria, wanita, bahkan anak-anak,” kata Franz Messerli, ketua tim peneliti dari Rumah Sakit St Luke's-Roosevelt, New York, Amerika Serikat. Bagaimana dengan Amerika, negara asal Messerli? “Kami harus menambah konsumsi cokelat hingga 125 juta kilogram untuk memproduksi satu pemenang Hadiah Nobel!"
Messerli mengakui penelitiannya tidak serius walaupun data menunjukkan hal positif. Dia memperhatikan kaitan antara flavonoids, zat antioksidan yang terdapat pada cokelat dan anggur, terhadap uji kognisi alias kecerdasan.
Lantas ia punya ide untuk menyandingkan data industri konsumsi cokelat dengan data negara asal peraih Hadiah Nobel dari Wikipedia. “Saya mulai menggabungkan data saat berada di sebuah kamar hotel di Kathmandu,” ujar Messerli pada Reuters Health.
REUTERS | SITA P.A.
Berita Terpopuler:
KPK Sudah Pegang Bukti Keterlibatan Anas
Nazaruddin Ancam Tak Akan Bernyanyi Lagi
Perselingkuhan Ibu Negara Prancis Terungkap
Neneng Sri Wahyuni Cemburu Kepada Angie
Dahlan Iskan: Ada BUMN Jadi Mayat