Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

37 Tahun Wanita Ini Berusaha Pulangkan Jasad Suami  

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Shirley Shackleton berdoa di makam suaminya, Greg Shackleton, di Tempat Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta, Minggu (14/10). Greg merupakan satu dari empat jurnalis asal Australia yang tewas dalam konflik di Balibo, Timor Leste pada 16 Oktober 1975. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Shirley Shackleton berdoa di makam suaminya, Greg Shackleton, di Tempat Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta, Minggu (14/10). Greg merupakan satu dari empat jurnalis asal Australia yang tewas dalam konflik di Balibo, Timor Leste pada 16 Oktober 1975. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Shirley Shackleton, 80 tahun, mengunjungi makam suaminya, Gregory Shackleton, jurnalis Australia yang tewas dibunuh di Balibo, Timor Timur (sekarang negara Timor Leste), di Taman Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Ahad, 14 Oktober 2012.

Kedatangan Shirley di makam itu didampingi senator independen Australia, Nick Xenophon, dan beberapa jurnalis untuk media Australia, termasuk Channel 7, tempat Greg dulu bekerja.

Greg meninggal dunia pada 16 Oktober 1975. Sejak itu pula Shirley berupaya untuk membawa pulang jasad suaminya ke Australia. Namun, setelah 37 tahun berlalu, ia belum juga mendapat lampu hijau. “Kenapa begitu sulit membawa pulang jasad suami saya? Ini bukan kejadian yang lazim,” ujar dia di Jakarta, Ahad, 14 Oktober 2012.

Shirley menuturkan telah berusaha mematuhi hukum yang berlaku di Indonesia dan Australia agar jasad suaminya dapat dibawa pulang.

Greg tidak sendirian di makam itu. Ia bersama empat jurnalis lainnya dikubur bersama, termasuk dua jurnalis asal Inggris. Di makam itu tertulis nama korban Balibo, yang dikenang sebagai peristiwa Balibo Five, yakni Greg Shackleton, Gary Cunningham, Brian Peters, Malcom Rennie, dan Tony Stewart.

Kendati usahanya belum membuahkan hasil, Shirley optimistis suatu saat dapat membawa pulang suaminya ke Australia. “Saya tidak akan menyerah," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Senator independen Australia, Nick Xenophon, mengatakan, dua tahun lalu, Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa berjanji untuk mengembalikan jenazah Greg ke Australia.

Ia mengakui ada beberapa kesulitan terkait dengan niat membawa pulang jasad Greg karena Greg dikubur bersama empat jenazah lainnya. Namun, dengan tes DNA, diyakini akan memudahkan identifikasi jasad Greg.

MARIA RITA | ADITYA BUDIMAN

Berita terpopuler lainnya:
Jokowi Bawa Barang Serba Jelek ke Jakarta
Polisi Tetapkan Penyidik KPK Lain Jadi Tersangka

Ruhut Yakin Kasus Novel Akan Dihentikan

Kuasa Hukum Novel Anggap Pasek Mengada-ada

Jokowi Terkenang Ular 4 Meter di Loji Gandrung

Polisi Uji Akurasi Barang Bukti Penjerat Novel

Upaya Pelemahan KPK Diperkirakan Berlanjut

Apartemen Milik Model Berbikini Digeledah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

9 November 2018

Saksi mata merekam detik-detik serangan di Melbourne, Australia.[Dailymail.co.uk]
Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

ISIS mengklaim serangan teror di Australia yang menikam tiga orang dan menabrakan mobil di Bourke Street, Melbourne.


Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

9 November 2018

Seorang pria berenjata pisau melawan polisi setelah meledakan mobil dan menikam tiga orang pejalan kaki di Melbourne, Australia.[Twitter Chris Macheras via Mirror.co.uk)
Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

Teror di Australia, seorang pria meledakkan mobil dan menusuk pejalan kaki di Melbourne hingga menewaskan satu orang.


Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

2 Agustus 2017

Pesawat pertama Airbus A380-800 milik Etihad Airways di pabrik pengecatan di di Hamburg, Jerman, 25 September 2014. Etihad memperkenalkan desain barunya, akan terapkan pada semua pesawatnya, melalui pesawat A380nya ini. Krisztian Bocsi/Bloomberg via Getty Images
Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

Maskapai Etihad Airways mengatakan siap bekerja sama dan membantu Kepolisian Federal Australia untuk mengungkap rencana teror di pesawat.


Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

1 Agustus 2017

Ilustrasi ancaman teror bom di pesawat/pesan teror bom di pesawat. express.co.uk
Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

Polisi Australia menemukan sejumlah benda yang diduga bahan pembuat bom dalam penggrebekan di rumah 4 tersangka.


Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

1 Agustus 2017

gvpedia.com
Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

4 pria diduga jaringan ISIS diduga akan meledakkan pesawat Etihad Airways dengan rute Sydney, Australia ke Abu Dhabi.


4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

1 Agustus 2017

Polisi Federal Australia memeriksa tas penumpang di Bandara Domestik Sydney, Australia, 30 Juli 2017. REUTERS/David Gray
4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

Gabungan Polisi Australia menemukan data rencana meledakkan pesawat yang terbang dari Jakarta ke Sydney oleh 4 pria Australia keturunan Libanon.


Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

12 Juni 2017

Gladys Berejiklian. youtube.com
Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

Australia sedang membangun penjara isolasi khusus terpidana teroris yang pertama dan berlokasi di negara bagian New South Wales.


Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror

17 Mei 2015

Ilustrasi penjahat bersenjata atau terorist. TEMPO/Subekti
Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror

Peringatan ini dikeluarkan setelah pengadilan Australia mengadili remaja Inggris usia 14 tahun yang didakwa terlibat kasus teror di acara Anzac Day.


Tiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia  

16 Maret 2015

REUTERS/Alex Domanski
Tiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia  

Australia memperketat pengawasan imigrasi di bandara untuk mencegah warganya bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).


ISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia

9 Maret 2015

Jake Billardi (tengah), remaja Australia yang bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
ISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia

Pertengahan tahun lalu, Bilardi diketahui membeli tiket sekali jalan ke Istanbul.