Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Pertolongan Pertama untuk Luka Bakar

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Enah Suhaenah (54), dirawat di Rumah Sakit Pindad, Bandung, Jawa Barat, dengan luka bakar di sekujur tubuh akibat ledakan dari tabung elpiji 3 Kg di rumahnya, Rabu (21/7). TEMPO/Prima Mulia
Enah Suhaenah (54), dirawat di Rumah Sakit Pindad, Bandung, Jawa Barat, dengan luka bakar di sekujur tubuh akibat ledakan dari tabung elpiji 3 Kg di rumahnya, Rabu (21/7). TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta - Saat kulit Anda menderita luka bakar sebaiknya tidak menggunakan odol, kecap, minyak, atau oli untuk meredakannya. Sebab mengoles bahan-bahan tersebut pada luka bakar bukan malah memperbaiki kondisi kulit Anda, melainkan memperparah.


"Bahan-bahan tersebut mengandung zat kimia yang belum tentu dapat diterima oleh kulit," ujar Spesialis Bedah Plastik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Aditya Wardhana, saat mengisi workshop Emergency Fair and Festival di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Sabtu 20 Oktober 2012.

Salah satu zat kimia yang dicontohkan Aditya adalah penghilang noda pada pasta gigi. Selain penggunaan bahan yang tidak pada tempatnya, kandungan zat pada pasta gigi malah memperburuk kondisi kulit yang terbakar. "Bisa Anda bayangkan, bahan kimia itu bisa menghilangkan noda pada gigi yang apalagi bila dioleskan di kulit," ujar Aditya.

Aditya melarang penggunaan air es untuk membasuh atau mengaliri luka bakar, pada pertolongan pertama. Sebab air es dapat membuat pembuluh darah menciut. Penanganan pertama luka bakar dilakukan dengan cara membasuh luka menggunakan air mengalir bersuhu 15 derajat celcius, selama kurang lebih 20 menit.

"Cara ini bermanfaat untuk mendinginkan luka bakar, mengurangi nyeri dan mengurangi edema atau pembengkakan akibat menumpuknya cairan di sel serta berbagai rongga tubuh,' ujar Aditya.

Hasil penelitian menyebutkan, mengalirkan air di kulit yang terbakar selama 20 menit dapat mempercepat pembentukkan jaringan di sekitar lokasi luka bakar dalam waktu dua minggu. Air mengalir ini juga dapat mengurangi jaringan bekas luka bakar dalam waktu sekitar 6 minggu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah dialiri air, tutup luka bakar dengan menggunakan balutan. Tindakan ini dapat menutup luka dan mencegah pasien luka bakar mengalami hipotermia. Tidak hanya itu, penderita luka bakar juga dapat diberikan obat pengurang rasa nyeri maupun obat untuk menghentikan pendarahan (anti inflamatory). Aditya mencontohkan beberapa obat yang bisa diberikan, seperti paracetamol, ibuprofen, dan opioids. "Obat-obat ini dapat mengurangi rasa nyeri," kata Aditya.

Bila luka bakar yang diderita adalah luka bakar mayor atau luka bakar yang meliputi hampir seluruh tubuh, maka pertolongan pertama adalah menghentikan proses bakar dengan cara menutup menggunakan kain basah atau karung basah pada tubuh penderita. Api juga dapat dipadamkan dengan cara menyuruh orang yang terbakar untuk berguling di tanah.

Setelah itu, benda-benda yang masih melekat di tubuh penderita luka bakar sebaiknya segera dilepaskan atau dicopot. Aditya mencontohkan seperti pakaian, perhiasan, jam tangan, dan sebagainya. "Agar tidak menempel," kata Aditya.

CHETA NILAWATY

Berita terpopuler lainnya:
Mau Hindari Penyakit? Cuci Tanganlah 

Katarak, Penyebab Kebutaan Terbesar

Beratnya Murid Menanggung Beban Sekolah 

Olahraga Bikin Remaja Obesitas Lebih Pede 

Pria Rentan Kena Stroke dari Orang Tua Bercerai

Lawan Stres dengan Meditasi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

22 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.