TEMPO.CO, Jakarta - Sembilan bakal calon rektor Institut Pertanian Bogor mulai menjalani proses partisipasi dan sosialisasi pada Senin, 22 Oktober 2012. Dalam agenda partisipasi ini, mereka menyampaikan berbagai tawaran aktualisasi visi dan misi IPB, serta tawaran program selama lima tahun ke depan.
Ketua Panitia Pemilihan Rektor IPB, Toto Toharmat, mengatakan kesembilan bakal calon kandidat menawarkan pogram kerjanya ke hadapan perwakilan mahasiswa, pegawai, dan unit IPB. Rencananya, agenda partisipasi dan sosialisasi bakal dilakukan selama enam hari. “Diakhiri dengan penjaringan aspirasi pada 31 Oktober 2012,” kata Toto.
Kesembilan bakal calon rektor itu adalah Arie Purbayanto, Asep Saefuddin, Bayu Krisnamurthi, Herry Suhardiyanto, Indra Jaya, M. Syamsul Ma'arif, Muhammad Zairin Junior, Roedhy Poerwanto, dan Sam Herodi.
Kata Toto, awalnya ada 55 nama bakal calon rektor untuk periode 2012-2017. Dari angka itu, 14 orang bersedia mengikuti seleksi. “Namun, hanya sembilan yang lolos seleksi Senat Akademik,” ujar Toto.
Usai agenda partisipasi dan penjaringan aspirasi, Panitia Pemilihan Rektor bakal melakukan perhitungan suara selama dua hari sejak 1 November 2012. Mereka kemudian memilih dan menetapkan enam bakal calon yang lolos selama dua hari, yang berakhir 7 November 2012.
”Pada 8 November 2012, Senat Akademik akan menyerahkan tiga nama bakal calon rektor ke MWA,” ujar Ketua Majelis Wali Amanat IPB, M. Chozin. ”Pemilihannya digelar 9 November 2012.”
Proses pemilihan rektor IPB tidak berlangsung secara tertutup. Publik bisa mengikutinya lewat situs pemilihan rektor IPB di http://ppr.ipb.ac.id/. Atribut kampanye tersebar di sekitaran kampus IPB sesuai dengan aturan Panitia Pemilihan Rektor.
Kata Toto, proses pemilihan rektor tidaklah sulit. Sebab, mereka hanya memilih pemimpin akademik terbaik di antara yang baik. ”The crème de la crème," katanya.
CORNILA DESYANA
Berita Terpopuler
Jokowi Dapat ''Lampu Hijau'' Bangun Kampung Susun
Rebutan Tambang Emas, Hutan Banyuwangi Jadi Korban
Begini Sosok Terduga Teroris yang Tantang Densus
Keseleo Lidah, SBY Jadi ''Presiden Soeharto''
Ada Yusril Ihza, Abraham Samad Batalkan Agenda