TEMPO.CO, Jakarta -- Iklan "obral" tenaga kerja Indonesia (TKI) yang beredar di Malasyia memunculkan banyak kecaman. Promosi tersebut dinilai melecehkan TKI yang dianggap seperti barang dagangan yang diobral 40 persen.
Direktur Migrant Care Anis Hidayah menggagas protes "TKI Not for Sale". "Tmn2, bgmn kalo kt bikin aksi protes "TKI NOT for SALE" SAVE TKI u respon atas iklan di Malaysia ”Indonesian maid now on sale. Gmn?," tulis Anis melalui akun Twitter-nya.
Anis menemukan iklan "TKI on Sale" ketika sedang di Malaysia. Ia menulis dan memuat foto iklan tersebut melalui Twitter. "Malaysia smkn brutal, nich ada iklan TKW indonesia now on sale. BIADAB!"
Pada selebaran itu tertulis, "Indonesian maids now on SALE!!!" dengan tulisan diskon 40 persen di bawahnya. "Fast & Easy Application!! Now your housework and cooking come easy. You can rest and relax, Deposit only RM 3,500! Price RM 7,500 nett."
Iklan itu juga memuat nomor telepon atas nama Rubini 017.3394943/010.2617817/012.6245315. Dia mengatakan sudah menghubungi Rubini dengan berpura-pura sebagai pemakai jasanya.
Adapun Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia mengecam penyebarluasan iklan tersebut. Menurut Kepala BNP2TKI Jumhur Hidayat, pemerintah Malaysia seharusnya melarang adanya iklan "TKI on Sale" itu. "Pemasangan iklan itu adalah perbuatan tidak beradab yang tidak layak terjadi," kata Jumhur di Jakarta, Senin, 29 Oktober 2012.
ISMA SAVITRI | YANDI
Baca juga:
EDISI KHUSUS SUMPAH PEMUDA
Ada Iklan ''TKI on Sale'' di Malaysia
Muhaimin Protes Proses Hukum Malaysia
Jalan Terjal Pencari Real
Nasib TKI di Negeri Jiran
Infografis Kasus Penyiksaan TKI di Malaysia