TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polisi Daerah Lampung, Ajun Komisaris Besar Sulistyaningsih, mengatakan pihaknyamengawal upacara pemakaman sembilan korban bentrok antarwarga di Lampung Selatan pada hari ini, Kamis, 1 November 2012. Pemakaman sembilan korban dari Desa Balinuraga ini dilakukan dengan adat Bali, yaitu ngaben.
"Dimandikan bersamaan dan dikremasi bergantian, diperkirakan sejak pukul 08.00 WIB hingga malam," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polisi Daerah Lampung, Ajun Komisaris Besar Sulistyaningsih, melalui pesan singkat, Kamis, 1 November 2012.
Dia menyatakan, proses pemakaman sembilan korban dari warga Bali dimulai dengan penyerahan oleh Direktur Rumah Sakit Abdul Muluk, Lampung. Setelah itu, jenazah langsung dibawa ke tempat pelelangan ikan Lempasing, Telok Betung Barat untuk dikremasi. Sulistyaningsih menyatakan, proses pemakaman ini dikawal kepolisian setempat dan satuan dari Polda Lampung.
Sedangkan untuk penyelesaian konflik, menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Markas Besar Polri, Brigadir Jenderal Boy Rafli, proses penyelesaian bentrokan antarwarga di Lampung Selatan belum selesai. Dua kelompok warga masih melakukan pertemuan untuk mencapai kesepakatan damai.
"Tidak mudah untuk disatukan pemikirannya, tapi kami terus mengajak untuk melakukan upaya dialog. Targetnya untuk menguatkan kondisi persatuan di antara mereka," kata Boy.
Bentrokan diduga terjadi karena dua gadis Lampung asal Desa Agom yang sedang mengendarai sepeda motor diganggu pemuda asal Desa Balinuraga. Kedua gadis ini terjatuh dan mengalami luka-luka. Hal ini memicu kemarahan warga Desa Agom.
Ratusan warga Desa Agom menyerang Desa Balinuraga. Bentrokan ini beralih menjadi bentrokan antar-etnis karena mayoritas warga Balinuraga adalah etnis Bali. Mereka membawa senjata tajam, parang, pedang, golok, celurit, dan senapan angin dalam bentrokan.
Bentrokan yang terjadi selama dua hari berturut-turut ini, menurut polisi, menyebabkan meninggalnya 12 orang. Polisi juga mengisolasi tempat terjadinya peristiwa tersebut hingga kondisi kondusif.
FRANSISCO ROSARIANS
Baca juga:
Pemicu Bentrokan Lampung Versi Penduduk
Polri: Lampung Selatan Diharapkan Segera Pulih
Apa Pemicu Perang Warga Lampung?
Ribuan Warga Lampung Bentrok, Tiga Orang Tewas
Hari Sumpah Pemuda, Perang Antar-Kampung Pecah
Cegah Tawuran, Bandung Bentuk Satuan Polisi Siswa