TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat, Siswono Yudho Husodo, mengakui citra Dewan Perwakilan Rakyat sangat terpengaruh atas aksi yang dilakukan Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan belakangan ini. "Ya, sangat-sangat terpengaruh," katanya saat dihubungi Tempo, Selasa, 6 November 2012.
Dahlan Iskan memberitahukan bahwa masih ada anggota DPR yang meminta "jatah" ke petinggi BUMN, setelah Sekretaris Kabinet Dipo Alam mengeluarkan surat edaran Nomor 542, 28 September 2012. Surat itu berisi arahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar tidak ada kongkalikong soal anggaran pendapatan dan belanja negara. Suratnya ditujukan ke kementerian, jajaran kabinet, dan pemerintah daerah.
Pada Senin, 5 November 2012, Dahlan menyebutkan dua nama anggota DPR dalam tiga peristiwa yang terkait dengan pemerasan perusahaan BUMN. Meski dia tidak membeberkan nama kedua anggota DPR itu, anggota Badan Kehormatan Usman Jafar memastikan keduanya adalah Idrus Laena, anggota DPR dari Golkar, (baca: Dituding Dahlan Iskan, Apa Komentar Idris Laena?) dan Sumaryoto, politikus PDI Perjuangan.
Meski citra DPR sudah "tergoyang", Siswono tak mau sesumbar membidik Dahlan dengan tuntutan jika mantan Direktur Utama PT PLN itu salah. "Saya tak mau berandai-andai. Ini masih info awal. Tapi, di setiap perbuatan ada konsekuensi di belakangnya," ujar Siswono.
MUHAMAD RIZKI
Berita lain:
Dituding Dahlan Iskan, Apa Komentar Idris Laena?
Anas Belum Beri Sanksi Peminta Upeti BUMN
Besok, Dahlan Iskan Susulkan Nama Pemeras Lain
DPR Tunggu Dahlan Serahkan Sisa Nama ''Pemalak''
Sofyan Djalil Dukung Sekaligus Sindir Dahlan