TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Operasional PT MRT Jakarta, Rachmadi, menyatakan siap menjawab tiga pertanyaan dari Gubernur Jakarta Jokowi soal proyek pembangunan transportasi berbasis rel MRT di Jakarta.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan baru akan merestui proyek MRT jika pengelola proyek ini bisa menjelaskan bagaimana pengembalian pinjaman Jepang akan dilakukan, sejauh mana MRT bisa menjamin pengangkutan penumpang secara maksimal, dan mengapa pembiayaan yang dilakukan mengambil model tied loan atau pinjaman terikat dengan Jepang.
Baca Juga:
Tiga pertanyaan ini muncul karena MRT Jakarta dinilai belum bisa menggambarkan secara memuaskan bagaimana strategi mereka agar proyek MRT tidak membebani keuangan Pemerintah Kota Jakarta dengan subsidi berkepanjangan seperti sejumlah proyek MRT di kota lain. Penjelasan soal proyeksi penumpang akan terkait dengan penentuan rute MRT. Sedangkan penjelasan soal pembiayaan akan terkait dengan upaya menekan biaya pembangunan kereta bawah tanah itu.
"Wajar kalau Gubernur baru menanyakan hal-hal prinsipil seperti itu, ya nanti kami siapkan datanya," ujar Rachmadi, Senin, 5 November 2012.
Rachmadi memastikan pihak pemberi pinjaman, yakni Japan International Cooperation Agency (JICA), tidak menekan mereka untuk segera menjalankan proyek. "Tapi kami memang sudah kena commitment charge sebesar 0,1 persen per tahun selama 2 tahun," katanya.
Baca Juga:
Dengan mundurnya jadwal pengumuman pemenang tender konstruksi, Rachmadi memastikan target penyelesaian MRT pasti mundur. Semula, rencananya kereta ini bakal dinikmati warga Jakarta pada akhir 2015.
TRI ARTINING PUTRI
Berita Terpopuler:
Pemerasan BUMN: Upeti Rp 18 Miliar Merpati ke DPR
Ini Nama Dua Anggota DPR yang Disebut Dahlan
Dahlan Serahkan Dua Nama Peminta Upeti BUMN
Proyek Eks Perusahaan Istri Anas Mangkrak
Cerita Merpati Diperah DPR