TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menyambut baik adanya kartu Jakarta Sehat yang diluncurkan Pemerintah Provinsi Jakarta. Namun, ia berharap adanya kartu sehat tidak menghilangkan tanggung jawab pasien untuk menjaga dirinya sendiri.
Ia berharap masyarakat tetap bertanggung jawab menjaga kebersihan dan menerapkan perilaku hidup sehat. “Jangan mentang-mentang ada kartu sehat, (perokok) boleh merokok sesuka hati,” kata Nafsiah seusai menjadi instruktur upacara Hari Kesehatan Nasional ke-48 di Jakarta, Senin, 12 November 2012.
Ia berharap uang pemerintah tidak untuk menanggung penyakit kanker dan stroke karena perilaku yang tidak sehat, seperti merokok.
Mengenai fasilitas dan tenaga kesehatan, Nafsiah menuturkan sudah ada persiapan. Ia menjanjikan kebutuhan tenaga kesehatan serta fasilitas seperti jumlah tempat tidur sudah mencukupi pada 2014. Tidak hanya di Jakarta, fasilitas penunjang akan cukup untuk menghadapi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan di seluruh Indonesia.
Program kesehatan terbaru dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Kartu Jakarta Sehat, diluncurkan Sabtu kemarin, 10 November 2012. Peluncuran dilakukan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di Kelurahan Pademangan Timur, Jakarta Utara. Selanjutnya, kartu ini juga akan dibagikan di Kelurahan Tambora, Jakarta Barat.
Sebanyak 3.000 kartu dibagikan di enam wilayah DKI Jakarta dalam tahap percobaan ini. Setelah itu, pemerintah daerah menargetkan dapat membagi lebih dari 4 juta kartu untuk warga tak mampu di Jakarta. Pemilik kartu Jakarta Sehat dapat menikmati layanan kesehatan gratis di seluruh puskesmas di DKI Jakarta dan perawatan kelas III di 88 rumah sakit yang bermitra dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
SUNDARI
Berita lain:
Warga Miskin Jakarta Bakal Punya Dokter Pribadi
Indonesia Rawan 5 Penyakit Tropis
Pemerintah Harus Kampanyekan Hidup Sehat Manula
11 Negara Deklarasikan Program Manula Sehat
Joging dan Gowes Bisa Menekan Keinginan Merokok