Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Laksamana Sukardi: Langkah Dahlan Tepat, Cuma...  

image-gnews
Mantan mentri BUMN, Laksamana Sukardi, usai dimintai keterangan di KPK, Jakarta, Senin (10/5). TEMPO/Dwi Narwoko
Mantan mentri BUMN, Laksamana Sukardi, usai dimintai keterangan di KPK, Jakarta, Senin (10/5). TEMPO/Dwi Narwoko
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -- Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Laksamana Sukardi, menilai langkah Menteri BUMN Dahlan Iskan melaporkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang diduga memeras sudah tepat. Namun, Laksamana melihat cara Dahlan melapor perlu diperbaiki.

"Langkah Pak Dahlan tepat, cuma caranya itu. Kan, sebenarnya (Dahlan) ingin menjadi whistle blower. Kalau mau jadi whistle blower harus dipersiapkan terlebih dahulu," ujar dia sesuai diperiksa sebagai saksi korupsi proyek pengadaan Outsourcing Roll Out-Customer Information System-Rencana Induk sistem Informasi (CIS-RISI) PT PLN di Komisi Pemberantasan Korupsi, Selasa, 13 November 2012.

Menteri pada zaman Presiden Megawati Soekarnoputri itu tidak secara langsung menyatakan keraguannya terhadap laporan Dahlan, tetapi ia berharap laporan Dahlan tersebut disertai bukti yang kuat. "Pemerasan, kan, menandakan ada yang diperas dan ada yang memeras. Nah, ini ada tidak?" ujar dia. "Kalau yang saya baca ada anggota Dewan yang mengatakan pemerasan di DPR seperti angin. Baunya ada, tetapi tidak kelihatan."

Menteri BUMN Dahlan Iskan melaporkan sejumlah nama anggota DPR yang diduga memeras perusahaannya kepada Badan Kehormatan DPR. Mereka di antaranya adalah anggota Komisi BUMN, Idris Laena dari Fraksi Golkar, dan anggota Komisi Keuangan DPR, Sumaryoto dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Idris Laena terindikasi terkait dengan upaya pemerasan terhadap PT Garam Persero, perusahaan yang bergerak di perdagangan garam. Idris disebut-sebut meminta komisi 5 persen dari total penyertaan modal negara di perusahaan tersebut. BUMN lain yang diduga ingin diajak kongkalikong oleh Idris adalah PT PAL. Adapun Sumaryoto diduga berkongkalikong dengan Merpati Airlines.

Sukardi mengakui bahwa memang banyak permintaan yang masuk ke BUMN sejak dia menjabat sebagia menteri 2001-2004. Permintaan itu diantaranya mengangkat orang tertentu sebagai direksi dan menunjuk supplier tertentu pula dalam setiap proyek. Permintaan tersebut datang dari DPR maupun Pemerintah. "Itu wajar saja tergantung bagaimana pejabat bisa menyikapinya apakah memenuhi permintaan itu atau tidak," ucapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun ia menegaskan tak pernah mengalami pemerasan dari pihak manapun. Ia lantas membeberkan kiat menghadapi permintaan-permintaan ke BUMN. "Katakan saja kepada mereka, oke, terimakasih, tetapi kami akan melaksankan sesuai dengan prosedur," ucapnya. "Tidak perlu dipenuhi permintaan-permintaan yang tidak layak, ikuti aturan tender, lalu ada klasifikasinya. Kalau tidak memenuhi syarat tidak usah digubris."

Ia menyarankan kepada Dahlan Iskan agar tidak hanya melihat tindakan legislatif terhadap instansinya, tetapi mewaspadai anak buahnya yang ikut menawarkan jasa-jasa tertentu ke sejumlah pihak. "Ini menunjukkan bahwa pemerasan ataupun kolusi itu tidak hanya dari satu tangan," kata dia. "Yang penting, instruksikan Direksi BUMN jangan neko-neko, kalau salah jalur tanggungjawab sendiri."

TRI SUHARMAN

Baca juga:
Lika-liku Upeti DPR

PAN Ancam Akan Somasi Dahlan Iskan
PAN Temui Badan Kehormatan Soal Pemerasan BUMN

Publik Percaya Ada Upeti di Senayan

10 Kelompok ''Pengganggu'' BUMN Versi Said Didu

Dahlan dan Anggota DPR Diminta Buka-bukaan Soal Bisnisnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Berkali Banjir di Tol Menuju Bandara Soekarno-Hatta, Dahlan Iskan Pernah Merasa Malu Soal Ini

33 hari lalu

Petugas membersihkan genangan banjir di tol Sedyatmo Km 24, Jakarta  (19/1). Lalu lintas menuju Bandara Seokarno Hatta dan sebaliknya dialihkan menuju jalur atas. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Berkali Banjir di Tol Menuju Bandara Soekarno-Hatta, Dahlan Iskan Pernah Merasa Malu Soal Ini

Ruas tol Sedyatmo yang terhubung dengan pintu masuk Bandara Sekarno-Hatta mengalami banjir kemarin. Banjir ke bandara pernah berkali terjadi.


Fakta Biji Pepaya yang Memiliki Manfaat Bagi Tubuh, Kebiasaan Rutin Dahlan Iskan

20 Oktober 2023

Ilustrasi pepaya. Foto: Unsplash.com/Happy Surani
Fakta Biji Pepaya yang Memiliki Manfaat Bagi Tubuh, Kebiasaan Rutin Dahlan Iskan

Ternyata biji pepaya memiliki manfaat bagi tubuh. Meski bisa dikonsumsi, sebaiknya tetap diperhatikan dalam mengkonsumsinya.


Diperiksa KPK, Dahlan Iskan Mengaku Tak Tahu Masalah Teknis Pengadaan LNG Pertamina

14 September 2023

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Periode 2011-2014 Dahlan Iskan penuhi panggilan KPK sebagai saksi perkara dugaan korupsi LNG Pertamina tahun 2011-2014, Kamis (14/9/2023). ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat
Diperiksa KPK, Dahlan Iskan Mengaku Tak Tahu Masalah Teknis Pengadaan LNG Pertamina

Dahlan Iskan menerangkan pemeriksaan tersebut memakan waktu yang lama karena memeriksa dokumen lama.


Dahlan Iskan Penuhi Panggilan KPK

14 September 2023

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Periode 2011-2014 Dahlan Iskan penuhi panggilan KPK sebagai saksi perkara dugaan korupsi LNG Pertamina tahun 2011-2014, Kamis (14/9/2023). ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat
Dahlan Iskan Penuhi Panggilan KPK

Dahlan Iskan mendatangi gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus korupsi LNG Pertamina.


KPK Akan Periksa Dahlan Iskan Hari Ini

14 September 2023

3.1_berut_dahlaniskan
KPK Akan Periksa Dahlan Iskan Hari Ini

Eks Menteri BUMN Dahlan Iskan akan diperiksa oleh KPK dalam kasus dugaan korupsi jual beli LNG oleh Pertamina pada hari ini.


Eks Menteri BUMN Dahlan Iskan Akan Diperiksa KPK Hari Ini

14 September 2023

Ilustrasi KPK. TEMPO/Imam Sukamto
Eks Menteri BUMN Dahlan Iskan Akan Diperiksa KPK Hari Ini

Mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan akan dijadwalkan pemeriksaan pada Hari ini terkait kasus dugaan korupsi LNG PT Pertamina 2011-2014


Kawasan Jajanan Kya-kya, Surabaya, Sudah Dikenal Sejak Masa SriwiJaya

30 September 2022

Gerbang Pecinan Kya-Kya di Surabaya (Sumber: shutterstock)
Kawasan Jajanan Kya-kya, Surabaya, Sudah Dikenal Sejak Masa SriwiJaya

Kya-Kya didirikan pada 31 Mei 2003, di hari ulang tahun Surabaya. Masyarakat menyukainya, namun hanya bertahan lima tahun. Kini Kya-kya dibuka lagi.


Terpopuler Bisnis: Fahmi Idris Meninggal Dunia, Laba Bukit Asam 355 Persen

23 Mei 2022

Suasana di rumah duka kediamana Fahmi Idris, Jalan Mampang Prapatan IV, Jakarta Selatan, Minggu 22 Mei 2022. ANTARA/Laily Rahmawaty
Terpopuler Bisnis: Fahmi Idris Meninggal Dunia, Laba Bukit Asam 355 Persen

Berita terpopuler ekonomi kemarin, diimulai dari kabar duka dari mantan Menteri Perindustrian, Fahmi Idris


Terkini Bisnis: Dahlan Iskan Cerita Kisruh Minyak Goreng, Fahmi Idris Meninggal

22 Mei 2022

Dahlan Iskan. TEMPO/ JACKY RACHMANSYAH.
Terkini Bisnis: Dahlan Iskan Cerita Kisruh Minyak Goreng, Fahmi Idris Meninggal

Pada akhir pekan, berita tentang Dahlan Iskan yang mengomentari pencabutan larangan ekspor CPO dan minyak goreng masih menarik perhatian pembaca.


Terpopuler Bisnis: Dahlan Iskan Singgung Reputasi Jokowi, Elon Musk Terkaya

22 Mei 2022

Dahlan Iskan. TEMPO/Aditia Noviansyah
Terpopuler Bisnis: Dahlan Iskan Singgung Reputasi Jokowi, Elon Musk Terkaya

Berita terpopuler bisnis pada Sabtu, 21 Mei 2022 dimulai dari cerita Dahlan Iskan soal kisruh minyak goreng, Lin Che Wei dan reputasi Jokowi.