TEMPO.CO, Jakarta - Podium itu memang disediakan untuk Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Sore tadi, Kamis 22 November 2012, Jokowi didapuk menjadi pembicara dalam acara Indonesia Creative Power Pekan Produk Kreatif Indonesia yang digela di XXI Epicentrum Walk, Jakarta Selatan. Ia harusnya segera duduk di podium depan, bersama Fiona Kerr dari University of Adelaide dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu.
Namun Jokowi memilih naik podium terakhir. Mantan Walikota Solo ini baru beranjak naik ketika dipanggil Jaya Suprana, Pendiri Museum Rekor-Dunia Indonesia yang menjadi moderator diskusi. Saat memanggil gubernur Jakarta ke podium, Jaya Suprana memberi gelar untuk Jokowi. "Mari kita sambut mahadewa kita yang memang siap merapikan kacau-balaunya kota ini, Jokowi," kata Jaya Suprana, Kamis 22 November 2012.
Digelari Mahadewa, Jokowi hanya nyengir. Ia tertawa lebar sambil menggelengkan kepala saat naik di atas panggung dan mengeluarkan celetukannya. "Saya ini sebenarnya kecewa Pak Jokowi jadi Gubernur" kata Jaya Suprana. " Saya penginnya Pak Jokowi jadi presiden".
Mendengar itu, Jokowi hanya tertawa semakin lebar. Ia duduk manis, menunggu waktu bicara.
Di acara itu, Jokowi menyampaikan rencananya soal pentingnya ruang publik kreatif sebagai wahana bagi pelaku industri kreatif untuk mengekspresikan karya-karyanya. "Saya bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sudah merancang creative public space," kata Jokowi.
Menurut dia, perlu pemerintah yang kreatif agar produk kreatif di Jakarta khususnya mempunyai ruang. Tanpa adanya ruang untuk mengekspresikan karya-karya produk kreatif maka produk kreatif yang ada meskipun jumlahnya banyak, akan sia-sia. "Masyarakat perlu lihat barangnya seperti apa, sebab saya pernah coba jualan furniture di online store tapi tidak laku, saat saya langsung jual ke pasar ternyata saya langsung dapat sekian kontainer," katanya.
Ia menegaskan tidak akan mengecilkan peran ruang di pasar online namun ruang fisik keberadaannya tetap sangat diperlukan. "Pemerintah perlu menciptakan ruang-ruang seperti ini," katanya. Semakin banyak ruang publik, maka penciptaan produk kreatif akan semakin terdorong lebih banyak.
Misalnya Taman Fatahilah, Kota, Jakarta, dirancang memiliki ruang di halaman depannya yang bisa menampung Pedagang Kaki Lima (PKL), penjual industri rumahan dan pelaku industri kreatif."Kita akan buat ruang-ruang publik kreatif mulai dari Blok M sampai Mayestik, kita akan lihat lapangannya seperti apa dan apakah bisa dipakai untuk show room bagi industri kreatif," katanya.
ANANDA TERESIA | WDA | ANT
Berita lain:
Jokowi dan Julukan Gubernur Taksi
Jokowi: Produk Ekonomi Kreatif Butuh Etalase
Bakal Ada 100 Kampung Ala Jokowi di Jakarta
Dijuluki Mahadewa oleh Jaya Suprana, Jokowi Nyengir
3 Tempat Pelestarian Budaya Betawi