TEMPO.CO , Jakarta - Seloroh 'orang gemuk tanda bahagia' itu bisa jadi benar. Penelitian dari McMaster University di Kanada menunjukkan orang gemuk memiliki tingkat depresi yang jauh lebih rendah ketimbang mereka yang tidak gemuk.
Penelitian ini didasarkan pada studi gen gemuk atau fat gene (FTO) yang sering kali disebut sebagai 'gen bahagia'. Profesor David Meyre, dari McMaster University mengatakan fat gen merupakan unsur yang memberikan perlindungan melawan depresi berat.
"Ini adalah dasar terbaru molekuler," kata Meyre seperti dikutip dari Dailymail, Kamis 22 November 2012. Untuk membuktikan hipotesis ini, Meyre dan timnya meneliti status genetis dan psikiatris 17 ribu pasien dari 21 negara. Data contoh DNA mengenai status genetis diperoleh dari Population Health Research Institute.
Hasilnya menunjukkan mereka yang teridentifikasi memiliki gen gemuk ternyata tingkat depresinya jauh lebih rendah. Untuk diketahui, FTO adalah kontributor genetis utama atas obesitas. Namun, FTO juga dikaitkan dengan delapan persen penurunan risiko depresi.
"Kami menguji hipotesis bahwa obesitas dan depresi berkaitan dengan aktivitas otak, kami juga menyimpulkan bahwa gen obesitas kemungkinan terkait dengan depresi," ujar Meyre.
DAILY MAIL I ARBA'IYAH SATRIANI
Berita terpopuler lainnya:
Lelaki Berotot Hidup Lebih Lama
Pengangguran Sama Bahayanya dengan Perokok
Sibuk, Saatnya Pantau Anak Lewat Twitter
Demam Sahabat Anak
Film Kartun Redakan Kecemasan Sebelum Operasi
Mengenal 10 Gangguan pada Kaki
Benarkah Toilet Adalah Tempat Paling Kotor?