TEMPO.CO, Tasikmalaya -- Evakuasi seorang korban longsor di Curug Cipalasari, Taraju, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, dihentikan sementara, Senin sore, 26 November 2012. Evakuasi berhenti karena hujan deras mengguyur tempat kejadian longsor yang menimbun lima warga ini.
"Menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Evakuasi akan dilanjutkan besok (Selasa, 27 November 2012) pagi," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, Udjwalaprana Sigit, saat ditemui di lokasi longsor, Senin sore, 26 November 2012.
Menurut Sigit, protap atau SOP di BNPB, pencarian korban hilang akibat bencana akan dilakukan selama tujuh hari. Selama waktu tersebut, tim bekerja semaksimal mungkin menemukan jenazah korban.
"Salah satu cara yang akan ditempuh, pinjam alat dari Bina Marga. Alatnya berupa pemecah batu. Kita juga pinjam petugasnya," ucap Sigit.
Jika jenazah korban tak ditemukan dalam waktu tujuh hari, lanjut dia, pihaknya akan berembuk dengan ahli waris, tokoh agama, dan warga setempat. Nanti akan diambil jalan dan keputusan terbaik. "Seperti yang di Soreang. Kan ada dua yang tak ditemukan," katanya.
Sigit mengapresiasi warga yang berusaha membantu evakuasi dan berdoa demi kelancaran evakuasi.
Pantauan Tempo, pukul 12.30, empat mobil offroad berupaya menggeser batu seukuran mobil yang diduga menimbun korban. Batu diikat dengan rantai dan selling baja yang dikaitkan pada keempat mobil offroad dari tim I'm Jeep Galunggung.
"Medan berat dengan alat manual cukup menyulitkan evakuasi. I'm Jeep Galunggung sudah berupaya menarik batu supaya bergeser. Tapi ternyata hasilnya tak optimal karena satu mobil rusak," kata Sigit.
Dia optimistis, jasad korban masih berada di bawah batu besar. Pasalnya, keempat korban tewas sebelumnya berada di sekitar batu tersebut. "Posisinya pasti di bawah itu, tidak jauh," kata dia.
Ditanya upaya peledakan batu dengan dinamit, Sigit menegaskan, hal itu tak akan dilakukan karena khawatir merusak lingkungan. "Terlebih daerah sekitar rawan longsor," kata dia.
Sigit memprediksi, tebing di Curug Cipalasari longsor bisa karena gempa bumi yang terjadi 2 September 2009 lalu. Misal, ada retakan tanah di tebing tersebut, lalu hujan terus turun dan menyebabkan longsor. "Gempa andilnya besar. Air masuk ke sela-sela tebing atau tanah," kata dia.
Agar longsor yang memakan korban jiwa tak kembali terjadi, Sigit mengimbau agar warga yang tinggal di daerah rawan bencana hati-hati. Selain itu, harus ada pengawasan rutin dari pihak terkait.
"Tapi warga tak usah panik, harap tenang. Selama kita siap, bisa kita minimalisasi," kata Sigit.
Minggu sore, 25 November 2012, bencana longsor terjadi di Curug Cipalasari, Taraju, Tasikmalaya, Jawa Barat. Akibat kejadian ini, empat warga, yakni Nur, 20 tahun, Ani (14), Wulan (22), dan Pipit (5), tewas tertimbun longsor. Sedangkan seorang korban, Ulum, 18 tahun, jasadnya belum ditemukan hingga Senin sore.
CANDRA NUGRAHA
Berita terpopuler lainnya:
Ahok Masuk TV Al-Jazeera
Faisal Basri: Ical Jadi Cawapres, Indonesia Kiamat
Larang Posko, Jokowi Dinilai Kontraproduktif
Jokowi Berlari Lincah Bak Kancil
Century dan Gerilya Golkar
Jokowi: Posko Banjir Cukup Satu