TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan kepala daerah, mulai dari gubernur, bupati, walikota harus mengutamakan dimensi pencegahan dan preventif menghadapi banyaknya kerusuhan sosial yang terjadi di berbagai daerah. "Peka kalau ada keganjilan, sensitif kalau ada ketegangan," kata Yudhoyono, dalam dalam pengarahan kepada seluruh Gubernur, Bupati, Walikota, Kepala Kepolisian Daerah, Panglima Daerah Militer di Puri Agung Grand Sahid Jaya, Jumat 30 November 2012.
SBY menegaskan para gubernur, bupati dan walikota harus mau turun ke masyarakat. Aktif mengajak camat, lurah dan kepala desa untuk membuka saluran komunikasi dengan masyarakat. "Jangan sampai tersumbat," kata dia.
Ia menyindir para gubernur, bupati dan walikota yang baru mendekati para pemuka daerah setempat ketika sudah terjadi kerusuhan. "Ada atau tidak ada masalah, jaga hubungan kehidupan bermasyarakat. Jangan baru berkumpul setelah ada kejadian, sebelum ada kejadian, sepanjang tahun berkumpulah dengan para pemuka adat, pemuka agama, dan tokoh masyarakat," kata Yudhoyono menyambung.
Para kepala daerah tidak boleh menyepelekan pentingnya komunikasi dengan para tokoh masyarakat tersebut. "Saya mengamati perkembangan di seluruh Indonesia, banyak daerah yang pemimpinnya mulai kompak, sinergi, dan efektif menanggulangi masalah di masyarakat," kata dia.
ARYANI KRISTANTI
Berita Lainnya:
Liverpool Buru Darah Muda Belanda
Adira Optimistis Pertumbuhan Tahun Depan
Ferguson: Perebutan Titel Bukan Antara MU dan City
Pengeroyok Polisi Depok Itu Begal Motor
Pengeroyok Polisi di Depok Ditangkap