TEMPO.CO , Jakarta: – Komisi Pemberantasan Korupsi juga mencegah adik Andi Mallarangeng, Andi Zulkarnain Mallarangeng, ke luar negeri. Dalam surat permintaan pencegahan yang dikirim KPK ke Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum, disebutkan pencegahan itu untuk kelancaran penyidikan kasus Hambalang.
Ihwal peran Zulkarnain Mallarangeng yang akrab dipanggil Choel pernah disampaikan oleh Mindo Rosalina Manulang, bawahan Muhammad Nazaruddin, pemilik Grup Permai.
Dalam persidangan pertengahan Januari 2012, Rosa mengaku menyerahkan duit Rp 20 miliar untuk proyek Hambalang dan Wisma Atlet kepada Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga, Wafid Muharam. Karena pengurusan tanah Hambalang bermasalah, Nazaruddin meminta Rosa menarik kembali duit itu.
Menurut Rosa, sebagian duit sudah digunakan oleh Wafid. Sehingga ia hanya bisa mengembalikan Rp 10 miliar. “Kata Wafid, dari Rp 10 miliar itu sebagian diserahkan ke Andi Mallarangeng dan Choel Mallarangeng,” kata Rosa saat itu. Nazaruddin juga menyatakan Andi menerima duit Hambalang melalui Choel.
Pengacara Nazar, Rufinus Hutauruk, mengatakan kesaksian Rosa dan Nazaruddin menjadi pintu masuk KPK menelusuri keterlibatan Andi-Choel. Pengacara Nazar lainnya, Hotman Paris Hutapea, juga pernah menyampaikan keterlibatan Andi Zulkarnain.
Dalam persidangan yang menghadirkan Menteri Andi sebagai saksi, Hotman mengatakan Ferrari California seharga Rp 6 miliar yang mau dibelinya direbut oleh Choel tak lama setelah uang Rp 20 miliar diserahkan Rosa.
Andi Zulkarnain tak berkomentar soal pencegahannya ke luar negeri. Telepon dan pesan pendek Tempotak ditanggapinya. Tempo mendatangi rumah Zulkarnain di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Petugas keamanan di rumah itu mengatakan bosnya pergi sejak pagi. “Tidak tahu ke mana,” katanya. Pada Januari lalu, Zulkarnain Mallarangeng membantah menerima duit dari proyek Hambalang. “Enggak ada itu. Saya enggak ngerti ada proyek Hambalang. Tahunya setelah kasus itu ramai di media,” katanya.
Menteri Andi juga membela adiknya yang menjadi Bos Fox Indonesia, konsultan media SBY-Boediono dalam Pemilihan Presiden 2009. Andi mengakui adiknya pernah ditawari sejumlah uang dalam kaitan dengan pembangunan Pusat Olahraga Hambalang itu. Namun, Choel menolaknya. ”Saya tanya adik saya, waktu itu dia tolak,” kata Andi.
TRI SUHARMAN | M. ANDI PERDANA | SUBKHAN | PRAM
Berita terkait
Ini Status dan Isi Surat Cegah Andi Mallarangeng
Tiap Ditanya Soal Hambalang, Andi Ucapkan Kalimat Ini
Kata Andi Soal Tudingan Pembiaran Proyek Hambalang
Menteri Andi Mallarangeng Dicegah ke Luar Negeri
Nazaruddin Serahkan Dokumen Partai Demokrat ke KPK