TEMPO.CO, Makassar - Mahasiswa Universitas Muslim Indonesia Makassar terlibat bentrok dengan petugas Brimob Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat, Senin, 10 Desember 2012.
Mahasiswa semula berunjuk rasa memperingati Hari Anti-Korupsi dan menuntut sejumlah kasus korupsi di Sulawesi Selatan diusut. Mereka lalu memaksa masuk ke dalam kantor gubernur untuk bertemu Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo. Karena dihalangi polisi, mahasiswa merusak pagar dan melempari polisi dengan batu. Polisi membalas dengan tembakan gas air mata.
Hingga berita ini diturunkan, mahasiswa terus melempari polisi dan menguasai Jalan Urip Sumoharjo di depan kantor Gubernur Sulawesi Selatan. Satu petugas Brimob cedera terkena lemparan batu.
Aksi mahasiswa ini menjadi tontonan sejumlah pengendara yang terjebak macet.
Kasus korupsi di Sulawesi Selatan yang disebut mahasiswa dalam orasinya adalah korupsi dana Bantuan Sosial tahun 2008 senilai Rp 8,8 miliar yang disinyalir melibatkan 34 anggota DPRD Sulawesi Selatan. Selain itu, ada juga kasus korupsi Block Grant Kementerian Agama Sulawesi Selatan pada bantuan pengadaan peralatan multimedia dan laboratorium di madrasah tsanawiyah dan madrasah ibtidaiyah se-Sulawesi Selatan senilai Rp 10 miliar.
"Kami meminta agar Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan segera menuntaskan semua kasus ini," kata Koordinator Aksi Mahasiswa, Ashabul Kahfi. Aksi mahasiswa yang rusuh bukan hal baru di Makassar. Sejumlah mahasiswa sudah pernah dijadikan tersangka.
MUHAMMAD YUNUS
Berita terpopuler lainnya:
Andi Mallarangeng Terkenal Kikir
Apa Untungnya Kalau Rhoma Irama Jadi Presiden
Bupati Aceng Nikahi Shinta, Pestanya Meriah
Abraham Sebut Andi Mallarangeng Kesatria Bugis
Jasad Perawat Kate Middleton Akan Dibawa ke India