TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Amanat Nasional, Muhammad Hatta, meminta Menteri Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan, meminta maaf kepada anggota Dewan yang salah dia identifikasikan terkait tudingan pemerasan yang dilakukan sejumlah anggota DPR kepada perusahaan BUMN. "Belum langsung dari Pak Dahlan," kata Hatta sebelum sidang paripurna di kompleks parlemen, Senayan, Selasa, 10 Desember 2012.
Hatta merupakan salah satu politikus yang salah diidentifikasi oleh Dahlan. Dahlan dalam suratnya kepada Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat menyebutkan tiga politikus, yaitu Muhammad Hatta, Andi Timo Pangerang, dan M. Ichlas El Qudsi yang hadir dalam pertemuan dengan Direksi PT Merpati Nusantara Airlines. Akan tetapi, ketiga politikus ini ternyata tidak hadir dalam pertemuan tersebut. Dahlan sendiri sudah meralat ketiga nama ini.
Hatta menerangkan, Direktur Utama PT Merpati, Rudy Setyopurnomo, sudah meminta maaf perihal penyebutan nama dirinya dalam kasus pemerasan BUMN. Namun, Menteri Dahlan hingga saat belum meminta maaf ihwal salah identifikasi ini. Hatta menyatakan kesalahan penyebutan ini disebutkan dalam sidang paripurna. "Sebutkan bahwa penyebutan nama kami salah," kata dia.
Hingga saat ini, Komisi Keuangan DPR belum merencanakan kapan akan mensomasi Dahlan Iskan. Hatta menyatakan akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan koleganya di Komisi. "Agar kejadian ini tidak terulang lagi," kata dia.
Dalam kasus dugaan pemerasan perusahaan BUMN, Badan Kehormatan menyatakan ada empat anggota Dewan yang terkena sanksi karena melanggar etika. Badan Kehormatan menyatakan tidak ada bukti upaya pemerasan yang dilakukan oleh anggota DPR. Anggota Dewan hanya terbukti melanggar etika kategori sedang dan ringan.
WAYAN AGUS PURNOMO
Terpopuler:
Di Malaysia, Habibie Dianggap Pengkhianat Bangsa
Habibie Pengkhianat Bangsa, Ini Tulisan Lengkapnya
Disebut Pengkhianat Bangsa, Habibie Center Santai
SBY Marah, Alex Noerdin di Amerika Serikat
Partai Demokrat Digerogoti Anak Kos
Empat Gubernur Mangkir, SBY Marah
Presiden SBY Frustrasi Hadapi Korupsi
Ruhut: Yang Korupsi Silakan Keluar dari Demokrat