TEMPO.CO, Palangkara - Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang berang kepada pihak kepolisian yang menyegel ruang pelaksanaan Kongres PSSI di Hotel Aquarius, Palangkaraya, Senin lalu. Akibatnya, kongres yang dihadiri utusan FIFA dan AFC itu harus berlangsung di lobi hotel.
"Kenapa KPSI di Jakarta bisa kongres di Hotel Sultan dengan baju jas baik, ruangan yang sejuk, sedangkan PSSI yang mengadakan acara yang sama di Palangkaraya justru harus di lobi hotel? Saya sebagai gubernur merasa kecewa dan merasa dipermalukan," kata Teras Narang dengan nada tinggi.
Menurut dia, tindakan polisi bukan mencirikan aparatur yang baik. Sebab, masih ada ego di masing-masing sektoral. Seharusnya, kata Teras, polisi tidak menggembok pintu ruang pelaksanaan kongres.
"Apa pun yang terjadi dengan PSSI saya tidak mau ikut campur, karena itu urusan mereka. Saya hanya ingin menjadi tuan rumah yang baik. Itu saja," katanya. Menurut dia, penyegelan ruang kongres luar biasa PSSI itu mencoreng citra Kalimantan Tengah sebagai tempat yang terbuka untuk siapa pun.
Dia mengatakan saat itu sedang tidak berada di Palangkaraya karena harus ke Jakarta untuk menerima penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran 2013 dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara.
"Semestinya kami siapkan satu tempat, yakni di Aula Jayang Tinggang, Kantor Gubernur Kalteng," ujarnya.
KARANA WW
Baca juga:
La Nyalla cs Ogah Minta Maaf
Lima Hasil Kongres KPSI
PSSI-KPSI Kongres, Pemerintah Angkat Tangan
KPSI Ancam Ambil Alih, Kantor PSSI Dijaga Ketat
Inilah Hasil KLB PSSI di Palangkaraya