TEMPO.CO, Kupang - Ketua Dewan Pengurus Daerah I Partai Golkar Nusa Tenggara Timur (NTT), Ibrahim Agustinus Medah, membantah Golkar NTT menolak Surat Keputusan (SK) Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Aburizal Bakrie, terkait dengan penetapan calon gubernur dan wakil gubernur NTT periode 2013-2018.
"Kami tidak menolak SK DPP tentang penetapan calon itu," kata Ibrahim Medah kepada wartawan di Kupang, Jumat, 14 Desember 2012.
Baca Juga:
Ibrahim yang ditetapkan sebagai calon gubernur NTT itu mengatakan akan ke Jakarta untuk memperjelas tentang siapa calon wakil gubernur NTT yang ditunjuk DPP Partai Golkar. Ibrahim mengatakan siap berpasangan dengan siapa saja.
"Kalau ada masalah yang perlu diperjelas dan sudah clear di tingkat DPP, siapa saja yang ditetapkan DPP harus diamankan,” ujarnya.
Menurut Ibrahim yang saat ini juga menjabat Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) NTT, Partai Golkar optimistis akan memenangi pemilihan kepala daerah (pilkada) gubernur NTT yang digelar Maret 2013 mendatang. "Saya siap bepasangan dengan siapa saja, dan saya pasti menang," ucapnya.
Sebelumnya, SK yang diteken Aburizal Bakrie diprotes keras oleh pengurus DPD Partai Golkar NTT. Dalam SK tersebut ditetapkan pasangan Ibrahim Agustinus Medah-Melki Lakalena sebagai calon gubernur dan wakil gubernur NTT.
Sebagai wujud protes terhadap SK Ical, panggilan Aburizal Bakrie, Wakil Ketua DPD Partai Golkar NTT, Samuel Haning, secara tegas menyatakan mengundurkan diri dari Partai Golkar. Kericuhan semacam ini pernah terjadi sebelumnya.
YOHANES SEO