TEMPO.CO , Bandung: Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Surono, menilai pemerintah masih belum memberikan perhatian serius terhadap antisipasi potensi bencana. Banyak infrastruktur vital strategis misalnya, justru dibangun pemerintah di daerah rawan bencana.
Surono mencontohkan, pembangunan fasilitas olahraga di Hambalang serta jalan tol Semarang-Ungaran "Masih tanda kutip, memaksakan diri membangunnya di daerah rawan zona tinggi," kata Surono. "Bukan berarti tidak bisa dibangun, tapi biaya yang dikeluarkan akhirnya tidak sedikit."
PVMBG menyoroti, potensi bencana tertinggi akibat kejadian longsor tercatat berada di Maluku Tengah. Longsor yang terjadi pertengahan Juli 2012 menimbun tubuh sungai Way Ela di Desa Nagari Lima, Kecamatan Leyhitu. Urugan tanah longsor itu kini membentuk bendungan alam setinggi 140 meter dan menahan jutaan meter kubik air. "Ini buah simalakama. Kalau dibongkar banjir bandang, kalau dibiarkan berpotensi jebol," kata Surono. "Solusinya, pemerintah harus memperkkuat longsoran ini menjadi bendungan."
Catatan yang dikumpulkan PVMBG menyebutkan, bencana longsor tiap tahun jumlahnya naik-turun. Pada 2008 terjadi 139 kejadian bencana longsor menyebabkan 88 orang tewas. Pada 2009 terjadi 161 bencana longsor menyebabkan 659 orang tewas. Pada 2010 terjadi 199 bencana longsor 470 orang tewas. Dan pada 2011, ada 82 kejadian 128 orang korban tewas.
Lembaga itu juga mencatat, sepanjang tahun ini terjadi 5 gempa yang terhitung merusak. Pertama, gempa 8,5 skala Richter di Simeulue pada April 2012 menyebabkan tsunami kecil setinggi kurang dari 1 meter. Gempa 6,1 skala Richter di Sukabumi Jawa Barat pada 4 Juni 2012 menyebabkan ratusan rumah rusak ringan hingga berat. Gempa 6,2 Richter di Danau Lindu, Sigi Sulawesi Tengah pada 18 Agustus 2012 menyebabkan 5 orang tewas dan ratusan rumah rusak. Gempa 4,8 skala Richter di Bogor dan Sukabumi pada 9 September 2012 menyebabkan puluhan rumah rusak serta terakhir gempa 5,4 skala Richter di Lembata, Nusa Tenggara Timur memicu longsor yang menutup sejumlah ruas jalan.
AHMAD FIKRI