TEMPO.CO, Jakarta - Rapat pleno Komisi Pemilihan Umum untuk menentukan partai peserta Pemilihan Umum 2014 Senin malam berjalan alot dan panas. Saking panasnya, saat dialog antara pejabat KPU dan para pimpinan partai, ada yang melemparkan mikrofon.
Aksi lempar mikrofon itu membuat semua orang yang hadir di pertemuan itu tercengang. Si pelempar mikrofon itu adalah Wakil Sekretaris Jenderal Partai Damai Sejahtera Ben Sitompul. Saat itu Ben sudah diberi kesempatan bicara. Namun, dia bicara panjang lebar. Ben berang ketika Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan kesempatannya menyampaikan nota keberatan habis.
Sambil menggebrak-gebrak meja, ia terus nyerocos, memprotes anggota KPU Ida Budhiati yang memintanya berhenti bicara. "Sudah cukup kesempatan bicara. Sekarang giliran partai lain," kata Ida Budhiati kepada Ben.
Ben Sitompul yang mengenakan jas PDS berwarna ungu dan duduk berhadapan dengan tujuh anggota KPU menggebrak meja semakin keras. "Sudah cukup bagaimana. Sekarang kami perlu didengar," katanya. Mikrofonnya pun akhirnya dimatikan.
Seorang petugas KPU yang kebagian peran mengantar dan menjemput mikrofon ke peserta rapat berjalan ke arah Ben. Tiba-tiba Ben berdiri dan melempar mikrofon ke sekitar empat meter ke depan. Beruntung mikrofon hitam yang dilempar Ben ditangkap petugas. Sontak aksi itu disambut tepuk tangan singkat peserta rapat pleno.
Ben Sitompul marah karena dia menganggap kerja KPU saat verifikasi faktual tak becus. Banyak anggota PDS yang siap diverifikasi tak didatangi oleh petugas KPU. Bahkan, kata Ben, anggota KPU kabupaten Karawang, Jawa Barat, meminta PDS diverifikasi di tempat karaoke.
"Mana ada seperti itu," kata Ben. Pernyataan Ben langsung disanggah ketua KPU Jawa Barat Yayat Hidayat. "Itu tak mungkin karena anggota KPU di Karawang anggota GP Ansor," kata Yayat. Peserta rapat menyoraki dan menertawakan jawaban Yayat. "Enggak ada hubungannya," teriak salah seorang peserta rapat ikut nyeletuk.
Suasana alot dan panas pada rapat pleno rekapitulasi verifikasi faktual KPU Senin, 7 Januari 2013 tak terhindarkan. Hasil rekapitulasi menyebut sebanyak 24 dari 34 partai tak lolos jadi peserta Pemilu Legislatif 2014. Sebelum rekapitulasi ditetapkan, partai-partai yang terancam tak lolos beraksi dengan segala macam cara memanaskan situasi.
Hingga Senin malam, Komisi belum bisa memutuskan partai yang lolos dari verifikasi faktual. Namun, diperkirakan KPU akan menetapkan 10 partai pesertai pemilu. Satu-satunya partai baru yang akan lolos kemungkinan adalah Partai Nasdem. (Baca juga: PBB Tak Lolos Pemilu, Yusril Akan Gugat KPU)
ANANDA BADUDU