TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 1.500 warga Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, terendam banjir sejak Jumat dinihari, 1 Februari 2013. Ribuan warga itu tersebar di 36 rukun tetangga pada tujuh rukun warga. Menurut Lurah Kampung Melayu Bambang Pangestu, ketinggian air mencapai satu meter.
"Sejak banjir kiriman ini datang Subuh tadi, belum ada penduduk yang mengungsi," kata Bambang ke Tempo, Jumat, 1 Januari 2013. "Mereka masih bertahan di rumah masing-masing."
Air yang menerjang Kampung Melayu ini terjadi setelah Bendungan Katulampa mencapai status siaga dua pada Kamis sore, 31 Januari 2013. Kala itu ketinggian di pintu air wilayah Bogor ini mencapai 160 sentimeter. "Pas dapat kabar air Katulampa naik, dari malam masyarakat sudah mengamankan barangnya," ujar Tirto, 32 tahun, warga RW 02, Kampung Melayu.
Banjir memang mengancam. Namun, penduduk hanya memindahkan perabotan ke tempat yang lebih tinggi. Mereka tidak berusaha mengungsikan diri. Kata Tirto, ada masyarakat yang menyimpan harta bendanya di lantai dua, langit-langit rumah, atau menitipkan ke rumah saudara. "Di RW 02, ada tiga RT yang terendam setinggi satu meter," kata Tirto. " Ada di RT 14, RT 15, dan RT 16."
Ia berharap hujan di daerah Bogor dapat segera berhenti hingga tidak ada banjir kiriman susulan. "Biar enggak makin dalam dan makin luas banjirnya," kata dia.
Pada Januari 2013, banjir kiriman besar pun melanda Kampung Pulo. Air merendam kampung hingga ketinggian 3-4 meter. Tak hanya itu, air bahkan hingga meluap menggenangi Jalan Jatinegara Barat. Ribuan warga mengungsi saat itu dan ditampung di empat posko pengungsian, yakni RS Hermina, Sudinkes Jaktim, Gereja Koinonia, dan GOR Otista.
M. ANDI PERDANA
Berita Terpopuler:
Wanda Hamidah Diminta Jadi Duta BNN
Jokowi Bikin Angkutan Air, Warga Muara Baru Senang
Bulan Depan Jokowi Lelang Jabatan Pejabat
Gaya Blusukan Jokowi Ditiru Wali Kota Bekasi
Air Ciliwung Sudah Sampai Depok 280 Senti Meter