TEMPO.CO, Jakarta- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan melelang jabatan lurah dan camat kepada pegawai negeri sipil di lingkungan Provinsi DKI Jakarta. Sistem pelelangan dilakukan karena dia menilai kinerja sejumlah lurah dan camat sangat lamban. Padahal lurah dan camat merupakan pegawai daerah di garda terdepan yang melayani masyarakat.
"Menurut Pak Gubernur, ini kan sudah 100 hari. Seharusnya lurah dan camat yang peka sudah tahu Pak Gubernur itu model seperti apa," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Jumat 1 Februari 2013. Ahok pernah mengatakan lelang jabatan birokrasi mengacu pada Undang-Undang Aparatur Sipil Negara.
Seharusnya, ujar Ahok, lurah dan camat mengetahui kebutuhan masyarakatnya, sehingga sudah sewajarnya mereka blusukan seperti halnya Jokowi. Ahok menjelaskan, selama ini Jokowi mendatangi kampung-kampung untuk memberi contoh kepada pegawai pemerintahan tentang pentingnya kesigapan dalam melayani masyarakat.
"Supaya ada kloning Jokowi-Jokowi baru di tingkat lurah dan camat," ujar Ahok. Menurut dia, blusukan seharusnya menjadi tugas lurah dan camat alih-alih gubernur. Meski demikian, dia mengatakan akan tetap mempertahankan lurah dan camat dianggap kompeten. "Pergantian besar-besaran belum tentu terjadi. Semua bergantung pada hasil uji saat lelang nanti.”
Kepala Badan Kepegawaian Daerah DKI Jakarta Budi Hastuti menyatakan sedang mematangkan sistem lelang jabatan tersebut. "Kami sedang berkoordinasi dengan Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara, Kementerian Dalam Negeri, dan instansi-instansi yang sudah menjalankan sistem ini sebelumnya," ujar dia.
Kebijakan lelang jabatan, menurut Budi, merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor 16 Tahun 2012. "Undang-undangnya belum ada, tapi silakan saja jika memang pemerintah DKI Jakarta mau mulai memberlakukan," ujarnya.
TRI ARTINING PUTRI
Berita Terpopuler Lainnya:
Yusuf Supendi: Kok, Kaget PKS Terlibat Suap?
Impor Renyah 'Daging Berjanggut'
Skandal Daging Berjanggut, Laporan Tempo 2011
Sebut Suap Daging Musibah, Tiffatul Dikecam
Presiden PKS Ditangkap, Apa Kata Hilmi Aminuddin
Marzuki Alie: Luthfi Hasan Itu yang Mana, Ya?