Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Saat Megaupload Bersalin Rupa

Editor

Budi Riza

image-gnews
Megaupload. kakanj-x.com
Megaupload. kakanj-x.com
Iklan

TEMPO.CO, Coatesville - Pesta peluncuran kembali situs Mega dilakukan di rumah pendiri Megaupload, Kim Dotcom, dua pekan lalu. Beberapa orang berpakaian polisi bermunculan dari balik dinding rumah seharga US$ 24 juta atau sekitar Rp 230 miliar itu.

Sebuah helikopter bertulisan “FBI” melintas di atas panggung acara. Pentas penyerbuan itu digelar untuk mengulang kembali suasana dramatis di rumah Kim setahun lalu. Saat itu, petugas keamanan dari Amerika Serikat dan Selandia Baru menggerebek rumahnya.

Dari panggung besar di pesta itu, Kim lalu berbicara tentang kemunculan situs layanan penyimpanan file Mega, yang menggantikan situs Megaupload.

"Bila Anda menggunakan Mega, Anda mengatakan tidak untuk mereka yang ingin memata-matai Anda. Dan Anda mengatakan ya untuk kebebasan Internet dan hak Anda atas privasi," kata dia.

Dalam kicauannya sehari kemudian, dia mengatakan situs baru itu telah mencatat 250 ribu pendaftar. Server situs sempat mengalami overloading, tapi tetap berjalan.

Situs Mega akan memiliki sistem kerja yang berbeda dengan Megaupload. Pengguna tetap diizinkan mengunggah, menyimpan, dan berbagi data. Kim mengatakan situs itu kebal terhadap serangan.

“Jika server-nya hilang, jika pemerintah datang ke sebuah pusat data dan mengacaukannya, jika seseorang meretas server atau mencurinya, hal itu tidak akan berarti apa-apa,” ujarnya. ”Tanpa memperoleh kuncinya, apa pun yang diunggah ke dalam situs tersebut akan tetap tertutup.”

Kim menjelaskan bahwa Mega memiliki aturan yang mengizinkan pemegang hak cipta mengirimkan pernyataan Digital Millenium Copyrigths Act untuk menghapus data yang melanggar hak cipta. Selain itu, beberapa entitas, seperti studio film, akan diizinkan menghapus langsung materi yang melanggar hak cipta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Masalah tudingan pembajakan juga dialami pengelola situs lokal, Indowebster. Pendiri situs, Juny Maimun alias Acong, mengakui situsnya kerap diminta menghapus file. E-mail permintaan itu berbilang ratusan buah per bulan, tapi file yang dihapus bisa mencapai ribuan. Permintaan penghapusan paling banyak datang dari Amerika Serikat.

"Itu dilakukan perusahaan yang kerjanya memang mencari file bajakan, bukan perusahaannya langsung," kata Acong. Menurut dia, permintaan itu tidak 100 persen diikuti.

Acong mengatakan situsnya tidak bisa mengecek file yang memiliki hak cipta. "Kami tidak punya mesin yang dapat mengecek apa yang diunggah," ujarnya. Dia mengaku pesimistis atas upaya perlindungan hak cipta.

“Kalau di Internet mau di-protect bagaimana pun tetap jebol," ujarnya. Langkah yang lebih realistis, menurut dia, adalah menanyakan apakah para pengguna situs bersedia membayar biaya konten.

ERWIN ZACHRI

Berita Terkait:
Janji Enkripsi dari Situs Mega

Ini Bisnis Berisiko Besar

Kicauan Ramai ala Kim Dotcom

ContextLogic Siap Saingi Google

Google Glass Gunakan Teknologi Bone Conducting

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

9 hari lalu

Ilustrasi anak main ponsel pintar. (Shutterstock.com)
Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.


Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

14 hari lalu

Logo Google. REUTERS
Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.


10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

16 hari lalu

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist. Foto: Canva
10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.


Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

16 hari lalu

Ilustrasi memotret dengan ponsel diam-diam. Foto : Youtube
Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

Di era digital penting untuk melindungi data pribadi sebagai hak privasi. Siapa saja pihak-pihak yang berperan besar melindungi data diri?


PANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet

28 hari lalu

Pandi Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital. (Padndi)
PANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet

PANDI tengah merancang Identitas digital berbasis Blockchain bekerja sama dengan instansi pemerintahan terkait.


Kenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial

32 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Kenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial

Otak popcorn berasal dari sebuah kondisi otak seseorang terus berpikir dari satu pikiran ke pikiran yang lain dalam sekejap seperti biji popcorn.


Bamsoet Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi Digital

32 hari lalu

Bamsoet Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi Digital

Jika tidak segera beradaptasi dengan AI, generasi muda akan kesulitan masuk dunia kerja di masa depan


Workshop Kolaborasi Politeknik Tempo & Shopee, Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech

36 hari lalu

Peserta Workshop Kolaborasi Politeknik Tempo dan Shopee
Workshop Kolaborasi Politeknik Tempo & Shopee, Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech

Workshop Politeknik Tempo Jakarta, Shopee, dan Mandiri Sekuritas bertajuk "Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech".


Jokowi Instruksikan Seluruh Kementerian Terintegrasi dengan INA Digital per Mei 2024

39 hari lalu

Presiden Jokowi memberi sambutan sebelum menyerahkan zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 13 Maret 2024. Penyerahan zakat ini juga diikuti oleh sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju, pimpinan lembaga tinggi negara, pimpinan lembaga negara, kepala daerah, direktur Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perwakilan perusahaan swasta, hingga tokoh publik. TEMPO/Subekti.
Jokowi Instruksikan Seluruh Kementerian Terintegrasi dengan INA Digital per Mei 2024

Presiden Jokowi meminta layanan yang mengintegrasikan administrasi kependudukan, pendidikan, kesehatan, kepolisian, bantuan sosial, dan keimigrasian - segera selesai.


Kominfo dan Microsoft Indonesia Kerja Sama untuk Tingkatkan Transformasi Digital

49 hari lalu

Menkominfo Budi Arie Setiadi bertemu dengan Diaspora Indonesia yang berada di Barcelona, Spanyol, Selasa (27/02/2024). Pertemuan tersebut merupakan salah satu kegiatan dalam Lawatan Menkominfo di Spanyol. - (PeyHS)
Kominfo dan Microsoft Indonesia Kerja Sama untuk Tingkatkan Transformasi Digital

Kementerian Kominfo dan PT Microsoft Indonesia bekerja sama untuk transformasi digital.