Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penderita Kusta Indonesia Tertinggi Ketiga Dunia

image-gnews
Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi berbincang dengan pasien penderita kusta saat di pusat rehabilitasi rumah sakit Sintanala, Tangerang, Banten, Selasa (13/2). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi berbincang dengan pasien penderita kusta saat di pusat rehabilitasi rumah sakit Sintanala, Tangerang, Banten, Selasa (13/2). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Tangerang-Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengatakan Indonesia masih menjadi negara dengan jumlah penderita kusta tertinggi di dunia. Dengan jumlah penderita kusta mencapai 23.169 orang membuat Indonesia berada di urutan ketiga dunia penderita kusta terbanyak.

"Pulau Jawa merupakan daerah yang mendominasi angka penderita penyakit menular ini," katanya saat menghadiri peringatan Hari Kusta se-dunia di Rumah Sakit Sitanala, Kota Tangerang, Rabu 13 Februari 2013.

Menurut Nafsiah, jumlah penderita kusta di Indonesia masih cukup tinggi dan terus mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun 2012 jumlah penderita kusta terdaftar sebanyak 23.169 kasus dan jumlah kecacatan tingkat 2 di antara penderita baru sebanyak 2.025 orang atau 10.11 persen. Jika dibandingkan tahun 2011 terjadi peningkatan dimana jumlah penderita kusta mencapai 20.023 kasus. "WHO menetapkan Indonesia menempati urutan ke tiga dunia setelah India dan Brazil dengan jumlah penderita kusta tertinggi," katanya.

Nafsiah menjelaskan, penderita penyakit kusta di Indonesia didominasi penduduk yang tinggal di pulau Jawa. Seperti di Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogjakarta, Jawa Barat dan Jakarta. "Sekitar 50 persen penderita dari 23.169 kasus berada di pulau Jawa," katanya.

Penderita kusta juga tersebar di luar pulau Jawa, seperti Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Papua-Irian Jaya. "Jumlah penderita kusta di pulau Jawa mencapai 15 ribu dari 23 ribu penderita kusta di Indonesia," kata Nafsiah.

Pemerintah, kata dia, telah melakukan berbagai upaya untuk menekan angka kasus penderita kusta. Dan jika dibandingkan beberapa tahun lalu, jumlah penderita kusta saat ini sudah mengalami penurunan. Sehingga, kata Nafsiah, rumah sakit khusus penderita kusta sudah dikurangi dari 22 rumah sakit kini hanya 10 rumah sakit yang khusus menanggani kasus penderita kusta dan tersebar di Indonesia. "Puskemas sudah melakukan pendeteksian dini penderita kusta dari anak-anak hingga orang dewasa," katanya.

Hanya saja stigma dan diskriminasi terhadap penderita kusta seringkali menghambat penemuan kasus secara dini. Padahal, kusta bukan penyakit kutukan, melainkan penyakit yang ditularkan dari virus karena pola masyarakat yang tidak menjaga kesehatan lingkungan. Upaya untuk menghilangkan stigma dan diskriminasi dibutukan komitmen dan motivasi yang kuat kepada penderita dari masyarakat. Pandangan masyarakat membantu penderita kusta untuk melihat masa depan.

"Penderita kusta bukanlah orang yang cacat. Hapus stigma dan diskriminasi kepada penderita kusta. Mereka harus diberikan informasi yang jelas dalam upaya pencegahan penularan penyakit ini,"kata Nafsiah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, bila sebelumnya hanya rumah sakit umum yang menangani penderita kusta. Dokter puskesmas yang tersebar di seluruh Indonesia harus dilibatkan. Puskesmas bisa mendeteksi dini penderita kusta yang berada seluruh Tanah Air. Ini sebagai upaya pencegahan agar penyakit ini tidak menular kepada orang lain dan bisa ditekan jumlah penderita-nya. Masyarakat pun harus memperhatikan pola kesehatan dan lingkungan mereka supaya terhindar dari penyakit kusta.

"Penyakit ini bisa disembuhkan. Kusta bukanlah penyakit misterius dan penyakit mematikan,"kata Nafsiah.

Wali Kota Tangerang, Wahidin Halim mengatakan, pemerintah daerah selama ini sudah berupaya memberdayakan bekas pasien penderita kusta dengan memperkerjakan mereka diberbagai tempat.

"Ada yang bekerja sebagai petugas kebersihan, bahkan ada juga penderita kusta yang melakukan usaha bisnis dan sebagian dipulangkan ke daerah asal mereka tinggal," kata Wahidin.

Menurut Wahidin, dalam tiga tahun terakhir sekitar 180 penderita kusta di Kota Tangerang sebagian besar sudah bekerja, berusaha. "20 di antara mereka masih menjadi pengemis di jalanan," katanya. Simak info soal kusta di sini.

JONIANSYAH


Baca juga:

Jokowi Ambil Alih Penanganan Rusun Marunda

Petisi Penahanan Rasyid, Pengacara Angkat Bicara

Ahok Bakal Hapus Angkot, Koperasi Angkot Marah

Ribut dengan Debt Collector, Motor Dibakar

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

2 hari lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan desa Laingpatehi setelah letusan Gunung Ruang, di Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.


Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

3 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.


Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

12 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.


3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

29 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?


Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

30 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.


Kaji Program Nihil Kusta 2030 di Indonesia, Guru Besar FKUI Sri Linuwih Dikukuhkan

48 hari lalu

Profesor Sri Linuwih Susetyo Wardhani Menaldi menyampaikan pidato dalam pengukuhan Guru Besar dalam bidang Dermatologi dan Venereologi, Fakultas Kedokteran UI, pada Rabu, 6 Maret 2024, di Aula IMERI, Kampus UI Salemba. Dok. Humas UI
Kaji Program Nihil Kusta 2030 di Indonesia, Guru Besar FKUI Sri Linuwih Dikukuhkan

Sri dikukuhkan sebagai guru besar setelah menyampaikan orasi ilmiah.


Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

49 hari lalu

Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan IMERI-FKUI. Kredit: FKUI
Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.


Kemenkes: Penyakit Tropis Terabaikan Masih Menjangkiti 1 Juta Penduduk Indonesia

50 hari lalu

Penyandang kusta yang telah diamputasi kakinya ikut melakukan pencoblosan pemilihan umum Walikota dan Wakil Walikota Tangerang di kawasan Sitanala, Tangerang, Banten, (31/8). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.
Kemenkes: Penyakit Tropis Terabaikan Masih Menjangkiti 1 Juta Penduduk Indonesia

Penyakit tropis adalah salah satu bentuk penyakit yang sering terjadi di daerah beriklim tropis dan subtropis.


Perubahan Warna Kulit Bisa Jadi Gejala Kusta, Simak Saran Dermatolog

31 Januari 2024

Dokter memeriksa pasien penderita kusta saat di pusat rehabilitasi rumah sakit Sintanala, Tangerang, Banten, Selasa (13/2). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Perubahan Warna Kulit Bisa Jadi Gejala Kusta, Simak Saran Dermatolog

Dermatolog meminta masyarakat mewaspadai perubahan warna kulit di tubuh karena bisa jadi gejala penyakit lepra atau kusta.


Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

31 Januari 2024

Pasien penderita kusta di Rumah Sakit Anandaban Leprosy Mission di Lele, Nepal, 24 Januari 2015. (Omar Havana/Getty Images)
Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.