TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada (UGM), Tony Prasentiantono, memandang Darmin masih calon terkuat untuk kembali menjadi Gubernur Bank Indonesia. Selain Darmin, ada dua nama lain yang dinilai layak masuk daftar calon, yakni Deputi Gubernur Bank Indonesia Hartadi Sarwono dan mantan Komisaris PT Bank Central Asia Tbk Raden Pardede.
"Selain pak Darmin, yang pas adalah Hartadi Sarwono. Dia berlatar belakang moneter, cocok untuk Gubernur BI. Dia juga orang dalam yang diperlukan untuk memotivasi karyawan BI agar berprestasi sebaik-baiknya agar berpeluang menjadi BI-1," ucapnya ketika dihubungi Tempo, Selasa, 19 Februari 2013.
Seperti diketahui, masa jabatan Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution, usai pada 22 Mei 2013. Sejumlah nama calon penggantinya pun beredar jelang pemilihan Gubernur BI.
Selain Darmin, sejumlah nama lain disebut-sebut potensial masuk dalam daftar calon yang diajukan Presiden ke DPR. Mereka, antara lain, Hartadi Sarwono dan Halim Alamsyah, yang kini menjabat Deputi Gubernur BI; Fuad Rahmany, yang kini menjabat Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan; dan Raden Pardede.
Adapun posisi Hartadi sebagai deputi gubernur, kata Tony, bisa digantikan Perry Warjiyo, yang kini menjabat Asisten Gubernur BI. "Dia punya latar belakang kuat di moneter dan berpengalaman di IMF di Washington D.C.," ucapnya.
Mantan Komisaris Bank Central Asia, Raden Pardede, dinilai Tony sebagai calon dari luar BI yang cocok memimpin BI. "Dia seorang scholar yang baik dengan pengalaman panjang di bidang ekonomi makro dan perbankan komersial. Dia lama sebagai komisaris BCA," ucapnya.
Sesuai Undang-Undang Bank Indonesia, Presiden bisa mengajukan paling banyak tiga nama calon kepada DPR. Surat pengajuan calon harus dikirimkan ke DPR paling telat tiga bulan sebelum masa jabatan Darmin usai, atau 22 Februari 2013. Selanjutnya, DPR memiliki waktu tiga bulan untuk memproses calon-calon Gubernur BI tersebut. Jadi, ketika masa jabatan Darmin selesai, sudah ada yang mengisi.
Sumber Tempo menyebut Gubernur BI Darmin Nasution enggan meneruskan lagi masa jabatannya karena pertimbangan usia dan kesehatan. "Saya dengar pak Darmin tidak mau lagi walaupun dia terkuat," katanya.
MARTHA THERTINA
Baca juga
Dahlan Iskan Ajak Koruptor Cuci Otak
Presiden Kirim Nama Calon Gubernur BI
Bank Mutiara Diincar Sejumlah Investor