TEMPO.CO, Dubai - Petenis nomor satu dunia Serena Williams mempertanyakan efisiensi keuangan Federasi Tenis International (ITS) menyusul pernyataan sejumlah petenis top putra dunia atas pemeriksaan tes antidoping.
Baru-baru ini, Novak Djokovic dan Roger Federer meminta tes doping dilakukan dengan ketat dan teliti untuk memastikan pertandingan berlangsung dengan bersih tanpa obat-obatan. Federer menyarankan penyelenggara empat grand slam itu menyokong dana tes doping.
Djokovic, juara tiga kali Australia Terbuka, mengatakan bulan lalu di Melbourne, darahnya belum dites doping selama 6-7 bulan. Sementara itu, Rafael Nadal mengatakan baru saja diuji dua pekan lalu, ketika bertanding di Chile. Tapi tidak dites ketika dia berhasil meraih gelar di Sao Paulo, Brasil, pekan lalu.
Serena menyatakan cukup sering melakukan tes doping di dalam maupun di luar kompetisi. "Setiap waktu," kata perempuan 31 tahun ini kepada The National. Ia mengatakan tidak tahu apakah uang yang dipakai ITF hanyalah diperuntukkan untuk menguji darahnya atau juga atlet lainnya.
Di cabang olahraga ini, dihabiskan dana US$ 1,3 juta untuk tes antidoping setiap tahunnya. Berdasarkan data 2011, ITF hanya melakukan tes doping di 21 kompetisi saja dari total sebanyak 131 kali. Jumlah tes diperkirakan meningkat tahun lalu, tetapi sejumlah kecurigaan atlet belum terjawab.
Tenis menyediakan sistem yang mewajibkan setiap pemainnya untuk memberi tahu keberadaan terkini mereka, untuk kemudian dilakukan pengujian tes doping secara acak terhadap pemain. Namun, Serena mengatakan heran, karena di mana pun ia berada, tes itu selalu mampir kepada dia.
"Mereka selalu berada di rumah saya. Tidak peduli, saya ada di Paris atau di Amerika. Bahkan kalau saya ada di Mauritius pun, mereka ada. Jadi saya pikir, mereka menghabiskan uang berkeliling mencari saya," kata dia.
Untuk mempersiapkan turnamen di Dubai ini, Serena pun berada di lokasi yang eksotis atau di luar Amerika Serikat. Peraih 15 gelar grand slam ini mengatakan turnamen berhadial total US$ 2 juta itu sudah masuk dalam kalendernya.
"Saya belum pernah menang di sini dan saya ingin melakukan yang terbaik di sini," kata dia. Ia menjadi favorit di turnamen ini, apalagi sejak kemunduran Azarenka. Serena gagal merebut juara di Australia Terbuka dan Qatar Terbuka.
THE NATIONAL | MARTHA W SILABAN
Berita terpopuler lainnya:
Demokrat dan PKS Dianggap Juara Korupsi
Aturan Baru SIM Tak Jadi Berlaku Maret Ini
Produk Nestle Terancam Ditarik di Indonesia
Di Museum Ini Pengunjung Boleh Tak Berbusana
Sekali Lagi, Ini Pembelaan Anas Soal Harrier