TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen Rumah Sakit Harapan Bunda, Jakarta Timur, masih bungkam soal tuduhan menolak bayi Dera Nur Anggraeni dan memungut biaya kepada orang tua bayi Dera. Dera adalah bayi berumur enam hari yang membutuhkan perawatan khusus, tapi tak mendapat tempat setelah mengajukan perawatan ke-10 rumah sakit.
Di Rumah Sakit Harapan Bunda, orang tua Dera mengatakan sempat diminta uang muka Rp 10 juta. Setelah mengaku tak punya uang, rumah sakit menyebutkan ruang perawatan penuh.
Manajemen rumah sakit masih bungkam soal ini. Resepsionis rumah sakit tak mau memberi komentar. "Saya enggak tahu," ujar resepsionis RS Harapan Bunda, yang tak mau disebut namanya, saat ditemui Tempo, Rabu, 20 Februari 2013. Humas rumah sakit pun disebutnya tak berada di tempat. Petugas keamanan pun mengawasi gerak-gerik Tempo ketika berada di rumah sakit yang beralamat di Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur, ini.
Dari luar rumah sakit, Tempo mencoba pula untuk menghubungi nomor layanan rumah sakit yang tertera dalam situs RS tersebut. Dalam tiga kali memanggil, hanya mendengar nada sambung tanpa kunjung diangkat.
Dera Nur Anggraeni meninggal Sabtu lalu. Sejak lahir pada Ahad, 10 Februari, kondisi tubuhnya lemah karena lahir prematur. Ia membutuhkan perawatan khusus di Rumah Sakit yang memiliki fasilitas Neonatal Intensive-Care Unit (NICU).
Setelah melayangkan surat kepada 10 rumah sakit, tak ada satu pun yang menerima pasien miskin dengan kondisi darurat tersebut. Akhirnya, Dera menghembuskan nafas terakhir sebelum sempat mendapat perawatan.
M. ANDI PERDANA
Baca juga:
Diberhentikan SBY, Bupati Aceng Membangkang
Agnes Monica, Selebrita Berpakaian Terburuk
Pecah Jalan Para Pimpinan KPK
Damar Tak Berniat Kritik Karya Andrea Hirata