TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan ekspansi PT Pertamina (Persero) yang paling mungkin dilakukan adalah di Irak."Ini paling realistis," katanya di Kementerian BUMN Juma 22 Februari 2013.
Dahlan mengatakan investasi hanya menunggu perwakilan dari pemerintah Indonesia yaitu Menteri Perekonomian Hatta Rajasa dan Menteri Energi Sumber Daya Manusia Jero Wacik. "Kalau saya sudah kesana," katanya.
Menurut Dahlan, inisiatif investasi di teluk Arab ini penawaran berasal dari Pemerintah Irak. Pertamina memiliki peluang menguasai saham minoritas di sejumlah perusahaan minyak asing di Irak. "Perusahaan asing Irak memiliki kewajiban melepas saham, Indonesia mendapat penawaran," katanya.
Pernyataan Dahlan ini merupakan tanggapan atas gagalnya Pertamina melakukan ekspansi di Venezuela. Seperti diketahui rencana akuisisi 32 persen saham Petrodelta SA, anak usaha dari perusahaan minyak dan gas (migas) AS, Harvest Natural Resources Inc gagal lantaran ada permintaan tambahan capital expenditure dua kali lebih besar. Pemerintah Indonesia melalui Rapat Umum Pemegang Saham menilai hal itu tidak feasible lagi.
Selain Venezuela Pertamina juga dalam jangka panjang memiliki ambisi ekspnasi ke negara-negara lain seperti Kazakhstan, Nigeria, Aljazair dan Irak. Wacana akuisisi di Irak sebenarnya bukan barang baru, pada Juni lalu Dahlan pernah menyatakan hal yang sama usai bertemu Deputi Perdana Menteri Irak, di Kantor Pusat Pertamina, 26 Juni 2012. Namun, hingga kini Dahlan enggan menyebut perusahaan asing yang dimaksud.
ANANDA PUTRI
Berita terpopuler lainnya:
Inilah Gambar Pornografi Kuno Pertama Dunia
Kode Korupsi Al-Quran: Santri, Pengajian, Murtad
Lapar dan Lelah Menyerang Saat Menanti Presiden
Bakrie Kalahkan Proposal Nat Rothschild
Anas Urbaningrum Dikabarkan Dicekal