Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jaring Spiderman Kuat Tak Mengada-ada?

image-gnews
Aksi akrobat bergaya ala Spider-Man turut ditampilkan pemutaran perdana film 'The Amazing Spider-Man' di Tokyo (13/6). REUTERS/Yuriko Nakao
Aksi akrobat bergaya ala Spider-Man turut ditampilkan pemutaran perdana film 'The Amazing Spider-Man' di Tokyo (13/6). REUTERS/Yuriko Nakao
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta-- Dalam film Spider-Man 2 besutan sutradara Sam Raimi, terlihat super hero ini mengeluarkan jaring sutra dari pergelangan tangannya untuk menahan kereta bawah tanah supaya tak terjatuh. Sebagai sebuah adegan mungkin terlalu mengada-ada. Namun, sekelompok mahasiswa fisika mengatakan bahan anyaman Spidey ini jika benar-benar sekuat sutra laba-laba, memang bisa menghentikan kereta.

"Ini sering dikutip bahwa jaring laba-laba lebih kuat dari baja. Jadi kami pikir itu akan menarik," kata Alex Stone, mahasiswa fisika berumur 21 tahun di United Kingdom's University of Leicester. Stone dan teman-temannya menghitung bahwa gaya yang dibutuhkan untuk menghentikan empat kereta bawah tanah New York dengan 1000 orang akan membutuhkan 300 ribu newton. Angka ini diperoleh setelah memperhitungkan momentum kereta dengan kecepatan penuh dan waktu yang dibutuhkan kereta untuk berhenti sejenak setelah jaring terpasang.

Para siswa kemudian mempertimbangkan kekuatan jaring-jaring itu. Mereka memperkirakan ketangguhan jaring sutra Spider Man setara hampir 500 megajoule per meter kubik dan sebanding dengan sutra dari laba-laba kulit Darwin (Caerostris darwini) dan 10 kali lebih kuat dari kevlar atau serat sintetis.

Mereka juga menghitung tingkat kekakuan jaring Spider Man menjadi 3,12 gigapascals. Angka ini masuk akan dan bahkan ujung paling rendah dari sutra laba-laba ini secara riil memiliki kekakuan berkisar dari 1,5 hingga 12 gigapascals. "Setelah menetapkan parameter ini, dapat dinyatakan bahwa anyaman Spider Man adalah proporsional dengan ketangguhan mirip dengan beberapa sutra laba-laba terkuat," tulis para mahasiswa itu dalam makalah di University of Leicester's Journal of Physics Special Topics.Simak berita iptek lainnya di sini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

LIVE SCIENCE | ISMI WAHID

Baca juga:
Alat Reproduksi Buaya Jantan Ereksi Sepanjang Masa

Ngemil Malam Hari Berdampak Buruk Bagi Tubuh

Mars Berwarna Merah Hanya Kulitnya

India Pernah Berada di Sebelah Madagaskar

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia