TEMPO.CO , Jakarta - Simpang siur ihwal mobil Harrier di tangan Anas Urbaningrum mulai tersingkap. Pemilik Showroom PT Dutasari Motor Pecenongan Hadi Wijaya menjelaskan bahwa anaknya, Frans Wijaya, yang menerima duit pembelian Toyota Harrier.
"Frans itu anak saya," kata Hadi, usai diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, Selasa, 5 Maret 2013. Soal transfer rekening dari Frans ke tabungannya di Bank BCA, Hadi hanya mengamini saja. "Ya, ya, ya. Semua sudah saya jelaskan ke KPK," katanya.
Anas Urbaningrum telah ditetapkan sebagai tersangka sejak pekan lalu. Setelah Komisi Pemberantasan Korupsi meyakini ada dua alat bukti yang kuat untuk dugaan penerimaan gratifikasi Toyota Harrier tipe 2.4 di Duta Motor Pecenongan senilai Rp 670 Juta.
Sebelumnya, kuasa hukum Anas Urbaningrum, Firman Wijaya membantah mobil Toyota Harrier merupakan pemberian Muhammad Nazarudin dan terkait gratifikasi kasus Hambalang. Alasannya:
- Mobil tersebut dibeli Anas dari Muhammad Nazarudin melalui transaksi biasa. "Itu transaksi keperdataan jual-beli," kata Firman saat jumpa wartawan di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa, 19 Februari 2013.
- Pembelian mobil pada akhir Agustus 2009 berupa penyerahan uang Rp 200 juta. Penyerahan uang disaksikan oleh Saan Mustopa, Pasha Ismaya Sukardi, Muhammad Nazarudin, dan Maimara Tando. Lalu, mobil tersebut diambil dari kantor Nazarudin oleh staf Anas, Nurahmad, pada 12 September 2009.
- Pada akhir Februari 2010, Anas membayar cicilan kedua sebesar Rp 75 juta. Pembayaran ini disaksikan oleh M Rahmad, staf ahli Anas di DPR. Rahmad mengatakan, dia langsung mengambil uang tersebut dari lemari kerja Anas. "Penyerahan disaksikan oleh Maimara Tando," kata Rahmad.
Adapun versi Nazaruddin soal Harrier ini, membantah mobil Harrier dibeli dengan cara mencicil. Pembayaran Harrier, itu cuma dua kali. Satu cash dan satu pake cek, itu semua dari Adhi Karya," ujar dia.
ANTO
Berita terpopuler:
Peretas Situs SBY Akan Direkrut Mabes Polri?
Waspada, Banjir di Jakarta Dinihari
Rasyid Tak Ditahan, Status Seperti Orang Merdeka
Pemuda Cabuli Empat Adik Tiri dan Ibu Kandungnya
Bentrokan Bersenjata di Sabah, 5 Polisi Malaysia Tewas
Ahok Minta Pengusaha Beli Vila Ilegal di Puncak