TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) akan memasok bahan bakar minyak jenis High Sulfur Diesel (HSD) kepada CNOOC SES Ltd, operator Blok South East Sumatera. Pada periode 2013, kontrak pasokan BBM industri dari Pertamina kepada CNOOC SES Ltd., bernilai Rp753 miliar atau US$81 juta.
Pasokan BBM dibutuhkan untuk memproduksi minyak dan gas dari lapangan yang dikelola CNOOC SES Ltd. Target pencapaian tingkat komponen dalam negeri (TKDN) untuk pengadaan BBM jenis HSD di CNOOC SES Ltd ditetapkan sebesar 98,64 persen.
Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini menyatakan pengadaan BBM industri kontraktor lewat Pertamina adalah bentuk dukungan SKK Migas untuk membesarkan BUMN. Rudi mengatakan SKK Migas juga mendorong agar pengadaan barang dan jasa di industri migas menggunakan jasa perusahaan nasional.
"SKK Migas juga mewajibkan pemasok BBM tersebut untuk menggunakan perbankan yang berstatus BUMN atau BUMD," kata Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini dalam keterangan tertulis, Senin, 11 Maret 2013.
Rudi juga mengatakan kontraktor migas diminta menggunakan jasa keuangan dari perusahaan nasional dalam pengadaan barang dan jasa di industri hulu. "CNOOC SES Ltd harus mewajibkan penyedia barang atau jasa pelaksana kontrak ini untuk memprioritaskan pendanaan dari Bank berstatus badan usaha milik negara atau badan usaha milik daerah apabila memerlukan pendanaan dari pihak ketiga," kata Rudi.
SKK Migas mencatat total pengadaan barang dan jasa oleh BUMN di industri hulu migas sejak 2010 hingga Januari 2013 telah mencapai nilai sekitar Rp24 triliun atau sekitar US$2,54 miliar. Pada periode 2010 hingga 2012, Pertamina (Persero) merupakan BUMN yang mendapatkan porsi terbesar dalam kegiatan industri hulu migas dengan nilai pengadaan mencapai US$1,2 miliar.
Rudi menegaskan bahwa SKK Migas akan terus memberikan dukungan kepada BUMN seperti Pertamina, PT PAL, PT Adhi Karya, PT Pelayaran, PT Sucofindo, PT Surveyor, PT Rekayasa Industri, PT Telekomunikasi Tbk, PT Wijaya Karya Tbk, PT Elnusa, PT Rekayasa Industri, PT Sucofindo untuk terlibat dalam kegiatan industri hulu migas.
BERNADETTE CHRISTINA
Baca juga:
Migrasi 2G, Indosat Gandeng Qualcomm
Kereta Bandara Kuala Namu Medan Telat Beroperasi
Jerman Pertanyakan Kualitas Kelapa Sawit Indonesia
Angkasa Pura Segel Pesawat Batavia Air
Boeing Pindahkan Pelatihan dari Seattle ke Miami