TEMPO.CO, Jakarta - Salahsatu loyalis dari kubu pendukung Anas Urbaningrum sudah punya jago baru untuk diusung sebagai calon Ketua Umum Demokrat, pada Kongres Luar Biasa akhir Maret 2013 mendatang.
Mantan Wakil Direktur Eksekutif Demokrat, yang dikenal dekat dengan Anas, Muhammad Rahmad, mengatakan sosok yang cocok jadi Ketum adalah Kristiani Herawati Yudhoyono. "Ani Yudhoyono bisa menjadi perekat kubu-kubu yang ada dalam Partai Demokrat," kata Rahmad saat dihubungi Tempo, Jumat, 15 Maret 2013.
Menurut Rahmad, sebagai ibu negara, Ani Yudhoyono adalah aset yang sangat besar bagi Demokrat. Ani dianggap memiliki kemampuan untuk membangun konsolidasi. "Kami yakin dia bisa menjadi ketua umum."
Kapasitas dan loyalitas Ani Yudhoyono untuk memimpin Demokrat, menurut Rahmad, sudah tak diragukan seluruh kader. Karena itu, pada Kongres Demokrat di Bandung 2010 lalu, menurut Rahmad, Anas sempat menyatakan akan mundur dari bursa calon ketua umum, bila Ani maju sebagai calon ketum. Namun saat itu keluarga Cikeas justru mengusung Andi Mallarangeng.
Munculnya nama Ani untuk dimajukan dalam kongres nanti, kata Rahmad, merupakan hasil pembicaraan antara beberapa kader dan pengurus Dewan Pimpinan Cabang. Beberapa pengurus DPC yang punya hak suara dalam kongres juga sudah menyatakan siap mendukung Ani pada KLB yang bakal digelar di Bali ini.
Anas, menurut Rahmad, memang belum secara resmi menyatakan dukungan pada Ani. Namun menurut Rahmad, dukungan terhadap Ani ini akan dibahas dalam pertemuan informal di rumahnya nanti malam.
Rahmad menilai, pencalonan Ani Yudhoyono ini akan disambut positif oleh seluruh kader. Pencalonan Ani pun dinilai tak melanggar komitmen yang sudah dibuat oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang merupakan Ketua Dewan Pembina Demokrat. "Pak SBY kan hanya bilang tak akan mencalonkan keluarganya sebagai capres, bukan sebagai ketua umum."
Kongres Luar Biasa Demokrat rencananya akan digelar pada 30-31 Maret di Bali. Kongres dilakukan untuk memilih ketua umum pengganti Anas yang mundur setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi proyek pusat olahraga terpadu Hambalang. KLB diperlukan agar Demokrat segera memiliki ketua baru untuk menandatangani daftar calon anggota legislatif sementara yang bakal diserahkan setiap partai pada Komisi Pemilihan Umum pertengahan April mendatang.
IRA GUSLINA SUFA
Berita Terpopuler:
Tiga Wacana Jokowi Jadi Presiden
Sisi Kelam Paus Fransiskus Bergoglio
Dituding Terima 4 M, Saan: Membayangkan Saja Tidak
21 Pemain Walk Out di Latihan Timnas
Venna Melinda Tegur Anggota DPR Yang Merokok