TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Jakarta menganggarkan dana sebesar Rp 1,5 juta per meter persegi untuk perbaikan rumah di kawasan kumuh Jakarta. Pemerintah pun menetapkan maksimum luas rumah yang diperbaiki mencapai 36 meter persegi. (Baca: Jokowi Benahi 360 Area Kumuh dalam Lima Tahun).
"Ini hibah ke masyarakat yang sifatnya perbaikan rumah," ujar Kepala Dinas Perumahan DKI Jakarta, Jonathan Pasodung, di Balai Kota Jakarta, Kamis, 14 Maret 2013.
Penataan kampung, menurut dia, sebenarnya tidak mengubah rumah yang telah ada. Namun, lebih menata lingkungan yang ada di kampung tersebut. Setidaknya, kampung mendapatkan pencahayaan yang baik, memiliki jalan, serta penghijauan yang layak.
Intinya, menurut Jonathan, pemerintah daerah menginginkan penataan kampung yang semula kumuh menjadi tidak kumuh lagi. Dari 392 kampung kumuh di seluruh Jakarta, setidaknya 30 titik yang akan dimulai pada tahun ini.
Meski hanya lingkungan kampung yang diperbaiki, pemerintah daerah pun menyiapkan dana untuk penataan rumah di kampung tersebut. Nantinya, Dinas Perumahan akan membentuk tim pendamping untuk mengawasi uang yang dialirkan untuk perbaikan rumah.
"Nanti dana perbaikan diberikan ke kelompok kerja yang ada di wilayah tersebut. Pengawasannya akan dilakukan oleh tim yang terdiri dari berbagai SKPD," kata dia.
Selain itu, pemerintah daerah juga mengundang akademisi dari berbagai universitas untuk memberikan masukan tentang rencana pelaksanaan penataan kampung di Jakarta. "Antara lain dari UGM, UI, dan ITB," ujar Jonathan.
Setiap akademisi pun memberikan masukan ke pemerintah daerah. Meski tidak menyebutkan secara rinci apa masukan untuk penataan kampung, menurut dia, pemerintah daerah akan menampung masuk tersebut. "Kalau bisa dilaksanakan, ya dilaksanakan," kata Jonathan.
SUTJI DECILYA
Berita Lainnya:
Jakarta Panas Pol, Ini Dua Sebabnya
Jokowi Ingin BUMD Jakarta seperti Temasek
SBY Kumpulkan Para Pemimpin Redaksi
Kisah Cinta Pertama Paus Fransiskus
'Jagal' Ancol Diduga Tak Sendirian Mutilasi Tonny