TEMPO.CO, Jakarta - Beasiswa yang selama ini disediakan untuk 345 perguruan tinggi swasta (PTS) se-Jakarta ternyata tidak sebanding dengan banyaknya mahasiswa tidak mampu di Ibu Kota. Berdasarkan data 2012, bantuan pendanaan pendidikan hanya untuk 7.800 beasiswa, sementara jumlah mahasiswa tidak mampu mencapai 76 ribu orang.
Karena itu, Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah III Jakarta (Kopertis) meminta agar pemerintah Jakarta dapat menyediakan lebih banyak beasiswa untuk mahasiswa perguruan tinggi swasta. "Respons dari Pak Wakil Gubernur Jakarta luar biasa tadi. Itu jadi semacam darah baru untuk PTS bangkit," kata Koordinator Kopertis Jakarta, Ilza Mayuni, di Balai Kota Jakarta, Rabu, 20 Maret 2013.
Dia berharap pemerintah daerah melalui Yayasan Beasiswa Jakarta dapat memberikan beasiswa lebih banyak pada tahun ini. "Dengan angka 76 ribu mahasiswa tidak mampu, setidaknya 50 persen dari angka itu bisa ditangani," kata Ilza.
Selama ini, seleksi penerima beasiswa sangat ketat di Jakarta. Dengan kuota hanya 10 persen dari total mahasiswa tidak mampu, berarti perguruan tinggi harus memilih dengan benar. Kopertis pun, menurut dia, tidak memilih secara asal-asalan perguruan tinggi yang dapat menerima beasiswa.
"Ada 345 PTS di Jakarta. Tidak seluruhnya bisa mendapatkan beasiswa," katanya. Hal terpenting, dia mengatakan, kampus yang menerima beasiswa mesti taat asas. Berarti itu dalam konteks penyelenggaraan akademik dilakukan secara benar serta pelayanan pendidikannya tidak acak-acakan.
Rektor IISIP Jakarta, Maslina W. Hutasuhut, mengatakan beasiswa ke depannya harus disampaikan secara terbuka. Selama ini, beasiswa bersifat individual. Mahasiswa pun mencari beasiswa tersebut dengan aktif.
"Kalau terbuka dan diberikan lewat perguruan tinggi, beasiswa bisa diseleksi lebih bagus dan insya Allah sampai," kata Maslina.
Kepala Dinas Pendidikan Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto, menyambut baik keinginan Kopertis agar menambah beasiswa untuk mahasiswa PTS.
Selama ini, Yayasan Beasiswa Jakarta hanya memberikan ke mahasiswa berprestasi dan tidak mampu. Nantinya, jumlah beasiswa akan diperbanyak ke mahasiswa. "Kalau pendidikan dasar sudah ada BOP, Kartu Jakarta Pintar, dan beasiswa prestasi. Jadi ke depannya beasiswa akan lebih banyak untuk mahasiswa," katanya.
Meski tidak mengetahui berapa banyak jumlah beasiswa yang akan dialokasikan, Taufik berjanji jumlahnya akan lebih banyak dibanding tahun lalu. Pemerintah daerah pun telah mengalokasikan dana sebesar Rp 16 miliar untuk yayasan. "Dana itu bisa ditambah lagi melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan," ujar Taufik.
SUTJI DECILYA
Berita terpopuler
Ini Orang-orang Kepercayaan Djoko Susilo
Kisah Jenderal Djoko dan Kebun Binatang
Data Kartu Kredit Ini Dicuri untuk Belanja di AS
Ada Mayat Terikat dengan Mulut Dilakban di Bandara
Soal Malvinas, Argentina Minta Intervensi Paus
Cabut Bulu 'Brazilian Wax' Berisiko Infeksi Virus
Mobil Bertenaga Kopi Pecahkan Rekor Dunia