TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar menyatakan, dari puluhan selongsong peluru yang ditemukan di tempat kejadian penembakan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Kabupaten Sleman, masih belum diketahui asal jenis senjata yang digunakan pelaku.
Boy membenarkan ada sekitar 31 selongsong peluru di tempat kejadian yang ditembakkan dari senjata laras panjang. "Peluru ini kan bisa dipakai bermacam-macam senjata, tapi nama senjatanya belum bisa dipastikan karena masih diperiksa oleh tim Puslabfor," kata Boy ketika dihubungi, Ahad, 24 Maret 2013. (Baca: 31 Peluru Ditemukan di Tubuh Korban LP Sleman)
Terkait penyerbuan yang diduga telah direncanakan dan terstruktur, Boy belum mau berspekulasi. Menurut dia, dugaan tersebut baru bisa diketahui setelah menerima hasil pemeriksaan dan fakta-fakta di lapangan. Saat ini tim sedang melakukan olah tempat kejadian perkara untuk mengungkap kejadian sebenarnya, termasuk ciri-ciri pelaku penembakan. (Baca: Penyerang Lapas Sleman Diduga Kuat Anggota Militer)
"Kami belum bisa periksa karena orangnya saja belum tertangkap. Setelah diketahui fakta-fakta lalu dianalisis, baru akan ada kesimpulan tentang cara dan modus operandi pelaku," katanya.
Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Yogyakarta, diserbu belasan orang bersenjata api, Sabtu 23 Maret 2013 dinihari. Empat tahanan tewas dan dua sipir terluka. Korban tewas adalah Hendrik Angel Sahetapi alias Deki, Adrianus Candra Galaga, Yohanes Juan Mambait, dan Gameliel Yermiayanto Rohi Riwu. (Baca: Jenazah Korban Lapas Sleman Diterbangkan ke NTT)
ROSALINA
Topik Terhangat: Kudeta || Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas
Berita Lainnya:
Operasi Buntut Kuda Penjara Cebongan Sleman
Jenazah Korban Lapas Sleman Diterbangkan ke NTT
Pemindahan Tahanan ke LP Cebongan Dipertanyakan
Penyerang Lapas Sleman Diduga Kuat Anggota Militer
31 Peluru Ditemukan di Tubuh Korban LP Sleman