TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Keuangan dan Perbankan Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Golkar, Harry Azhar Aziz, mengatakan, Agus Martowardojo harus berhati-hati dengan kebiasaan menjadi seorang penentu keputusan. Terutama bila nantinya Agus terpilih menjadi Gubernur Bank Indonesia.
"Di Kementerian Keuangan, Agus terbiasa jadi single player. Ia bisa menetapkan keputusan akhir tanpa bisa dibantah dirjen-dirjennya," kata Harry saat dihubungi Tempo, Senin, 25 Maret 2013.
Begitu pula jika mengingat rekam jejak karier Agus Martowardojo ketika menjabat posisi Direktur Utama Bank Mandiri. "Keputusan berada di tangan direktur utama. Sedangkan kalau di Bank Indonesia tidak seperti itu, ada keputusan dalam rapat Dewan Gubernur."
Harry menjelaskan, dalam rapat Dewan Gubernur, keputusan bisa diambil dari pendapat yang disampaikan oleh Gubernur, Deputi Gubernur Senior, dan Deputi Gubernur. "Deputi Gubernur dimungkinkan memiliki pendapat berbeda karena diatur dalam undang-undang," ujarnya.
Tapi, gubernur bank sentral juga dimungkinkan untuk memilih hak veto. Hak veto adalah hak untuk membatalkan keputusan, ketetapan, rancangan peraturan, dan undang-undang atau resolusi.
Hanya, jika dalam setiap keputusan Gubernur BI menggunakan hak vetonya, akan terjadi kekacauan. "Kalau Agus bermain sebagai single player di BI nanti, tentu yang terjadi adalah ketidakharmonisan.”
Sedangkan anggota Komisi Keuangan dari Fraksi PDI Perjuangan, Dolfie O.F.P., lebih sepakat dengan pendapat pengamat soal kompetensi Agus untuk menjadi Gubernur BI. "Secara pribadi, saya sepakat dengan pengamat bahwa kompetensi yang dimiliki Agus tidak pas. Kalau melihat kompetensi, mestinya bukan calon tunggal yang diajukan," ujar Dolfie.
Dari hasil masukan yang disampaikan oleh para pengamat kepada Komisi Keuangan, Dolfie mengatakan, kebanyakan mereka menilai Agus bukan calon yang ideal. "Kompetensi, latar belakang pengalamannya cenderung mikro-prudensial," ujarnya.
Seperti diketahui, Agus Martowardojo merupakan calon satu-satunya yang diusung oleh Presiden untuk mengisi posisi Gubernur Bank Indonesia. Berdasarkan jadwal, besok pukul 10.00 WIB, Agus akan menjalani uji kelayakan dan kepatutan di depan seluruh anggota Komisi Keuangan.
Agus menyatakan siap untuk hadir dan menyampaikan makalahnya di hadapan para anggota. Agus memaparkan, makalah yang akan disampaikan berjudul “Penyelarasan dan Penguatan Bank Indonesia, Menuju Bank Sentral yang Kredibel dan Terpercaya untuk Mendukung Pembangunan Masyarakat Indonesia yang berkesinambungan”. Cek berita calon Gubernur Bank Indonesia di sini.
AYU PRIMA SANDI
Topik Terhangat: Kudeta || Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas
Berita terkait:
Indef: Agus Marto Tak Cocok di Bank Indonesia
Seleksi Gubernur BI, DPR Undang BPK dan KPK
PPATK: Rekening Agus Martowardojo Bersih