TEMPO.CO , Jakarta:Komisi Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono turun tangan menyingkap kasus penyerbuan Lembaga Permasyarakatan Cebongan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Menurut Koordinator Badan Pekerja Kontras Haris Azhar, presiden harus membentuk tim investigasi independen.
"Harus ada tim independen yang mewakili presiden untuk membuktikan komitmen SBY," kata Haris ketika dihubungi Jumat, 29 Maret 2013. Haris menuturkan, tim investigasi ini harus diisi orang-orang yang punya integritas baik dan mempunyai pengetahuan untuk menginvestigasi. Dia menuturkan, orang-orang itu bisa diambil dari perwakilan purnawirawan senior, aktivis, akademisi dan perwakilan DPR RI. (Baca: TNI AD Bentuk Tim Investigasi)
Haris menjelaskan, Presiden perlu turun tangan karena kasus penyerangan ini cukup rumit berdasarkan fakta peristiwa dan respon terhadap kejadian itu. Peristiwa yang diduga melibatkan oknum angkatan itu, kata dia, langsung direspon oleh pelbagai pihak mulai Panglima Kodam hingga Kepala Badan Intelejen Negara.
"Artinya masih ada motif lain yang belum terbahasakan," ucap Haris. Tim investigasi independen ini lah yang bertugas membuka misteri. Tim investigasi independen juga bekerja secara sinergi dengan pihak Kepolisian RI.
Sekitar 17 orang bersenjata api laras panjang, pistol dan geranat menerobos penjara Cebongan, Sabtu, 23 Maret 2013. Mereka memberondong empat tahanan di sel 5A, yakni Hendrik Angel Sahetapy, Adrianus Candra Galaja, Yohanis Juan Manbait dan Gameliel Yermiyanto Rohi Riwu. Keempat orang ini adalah tersangka pengeroyokan Sersan Satu Santoso, anggota Komando Pasukan Khusus, di Hugo's Cafe, 19 Maret lalu.
Pada saat eksekusi, 31 tahanan lainnya yang juga menghuni sel tersebut ikut menyaksikan. Sementara delapan petugas atau sipir Lembaga Permasyarakatan Cebongan ikut terluka pada saat penyerangan tersebut.
SUNDARI
Topik terhangat:
Agus Martowardojo
Serangan Penjara Sleman
Krisis Bawang
Harta Djoko Susilo
Nasib Anas
Berita terpopuler:
Susahnya Masuk Markas Kopassus Kandang Menjangan
Enggak Usah ke Jogja kalau Buat Rusuh!
Belanja Arloji Mewah Indonesia Bernilai Triliunan
Sulitnya Memburu Kepala Pengamanan Lapas Cebongan
Badak Ditemukan di Kalimantan
Dituntut Setengah Triliun, Bank DKI Siap Menggugat