TEMPO.CO, Jakarta - Naiknya harga saham sektor infrastruktur 2,26 persen, yang diikuti aksi beli investor asing, berhasil mendorong kenaikan indeks hingga mendekati level psikologis 5.000. Saham infrastruktur, seperti PT Telkom (TLKM), Perusahaan Gas Negara (PGAS), serta XL Axiata (EXCL), memimpin kenaikan indeks hingga mencatat rekor tertinggi baru sepanjang sejarah bursa.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia pada perdagangan Rabu, 3 April 2013, ditutup kembali naik 24,215 poin (0,4 persen) ke level 4.981,466.
Analis dari PT Mega Capital Indonesia, Arief Fahruri, mengatakan, kinerja keuangan sektor telekomunikasi yang cukup bagus serta banyaknya proyek dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangungan Ekonomi Indonesia (MP3EI) membuat saham infrastruktur kembali diburu investor. “Sebab, pembangunan sektor perhubungan tentunya akan membutuhkan jaringan telekomunikasi.”
Rencana pembagian dividen TLKM sebesar 30 persen dari laba berhasil memicu kenaikan saham telekomunikasi lainnya. Kinerja keuangan sektor perbankan juga cukup bagus serta optimisme investor direksi Bank Mandiri (BMRI) yang baru ikut mengerek saham perbankan lainnya.
Inflasi April, yang diperkirakan akan turun hingga terjadi deflasi, turut menjadi alasan investor terus memburu saham-saham unggulan yang berfundamental bagus.
Naiknya indeks saham bursa Tokyo hampir 3 persen karena adanya harapan bank sentral Jepang (BoJ) kembali menggulirkan likuiditas ke pasar guna mendukung pertumbuhan ekonomi dan target inflasi 2 persen turut menjadi katalis positif bagi bursa domestik.
Bursa regional sore ini ditutup beragam. Bursa Tokyo berhasil melonjak 2,99 persen, bursa Singapura menguat 0,13 persen, serta bursa Singapura juga menguat 0,02 persen. Sedangkan bursa Hong Kong terkoreksi 0,14 persen, bursa Shanghai turun 0,11 persen, serta bursa Australia juga merosot 0,58 persen.
VIVA B.K.